Jakarta, SuaraNet– Gedung Merah Putih KPK RI, Kuningan, Jakarta Selatan, sekali lagi menjadi saksi aksi protes sejumlah aktivis dan mahasiswa Jawa Timur dari gerakan Jatim Progress. Mereka mempertanyakan lambannya penuntasan kasus korupsi Dana Hibah Jatim oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Para demonstran menegaskan bahwa anggota DPRD Jatim, Korlap, Pokmas, dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terlibat dalam memanfaatkan dana hibah tersebut. Imam, juru bicara demonstran, menyampaikan fakta baru yang ditemukan di lapangan, termasuk keterlibatan kepala OPD dan anggota dinas dalam pola pembagian persen dari dana hibah.
Menyoroti Isa Ansori, yang kini menjabat sebagai Kepala Dinas Kelautan Jatim, Imam meminta KPK untuk memeriksa kembali peran Isa Ansori saat masih menjabat sebagai Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim. Isa Ansori diduga terlibat dalam beberapa kasus hibah yang bermasalah, sesuai temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Jatim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Imam menekankan bahwa pola dalam pembagian persen dari dana hibah dilakukan oleh Kabid OPD, yang kemudian diteruskan ke kepala dinas. Selain itu, ia meminta KPK untuk menyelidiki aliran dana yang masuk ke Isa Ansori, menyatakan kecurigaan terhadap kekayaan Isa Ansori yang dinilai fantastis.
Isa Ansori membantah keterlibatannya dalam dana hibah Jatim dengan menyatakan bahwa dirinya “gak melo-melok” atau tidak ikut-ikut terlibat. Meskipun demikian, aksi protes ini dipastikan akan terus dilakukan oleh Imam dan mahasiswa Jawa Timur hingga KPK mengambil keputusan terkait penyelesaian kasus ini.
Dalam menghadapi tuntutan ini, KPK diharapkan dapat memberikan kejelasan dan transparansi untuk menjaga integritas lembaga dan menegakkan supremasi hukum. Aksi protes ini mencerminkan keprihatinan masyarakat terhadap korupsi yang perlu segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah yang tegas. Pewarta Holik dan Editor Lukman turut mencatat perkembangan terkini dalam kasus ini.