Heboh, Berbagai Kasus Penculikan Anak Kembali Terjadi di awal tahun 2023, Begini Lengkapnya

- Publisher

Sabtu, 28 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: istimewa Doc. ilustrasi Penculikan Anak

Foto: istimewa Doc. ilustrasi Penculikan Anak

INDONESIA, SUARANET- Kasus penculikan anak kembali terjadi di beberapa daerah Indonesia. Dari itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPA) mengajak seluruh masyarakat utamanya orang tua untuk terlibat dalam perlindungan anak.

“Seluruh pihak, baik orang tua, dan seluruh masyarakat Indonesia khususnya, beserta pemerintah, juga Aparat Penegak Hukum harus bersama-sama memastikan upaya perlindungan anak bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga ancaman yang berdampak lebih buruk bisa kita hindari,” kata Nahar, sebagai Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak dalam konferensi pers, di Jakarta pada Selasa (03/01/2023).

Ayu Bintang Darmawati, pimpinan KPPA mengatakan, sepanjang tahun 2022, ada 28 kasus penculikan anak. Di mana, angka tersebut mengalami kenaikan, pada tahun 2021 dan kembali terjadi pada tahun 2023.

“Awal mula kembalinya kejadian penculikan di beberapa daerah Indonesia pada tahun 2022 dengan adanya 28 Kasus dan dicatat terjadinya peningkatan mulai dari tahun 2021 lalu, dan hari ini masih kembali terjadi tepatnya pada awal tahun 2023 ini”.

Baca Juga  Presiden Jokowi Resmikan BTS 4G dan Satelit Satria-1 di Sulawesi Utara

Pada awal tahun 2023 ini, ada beberapa kasus penculikan anak di berbagai daerah Indonesia, berikut merupakan kasus-kasus penculikan anak di Indonesia:

1. Penculikan Fitria di Cilegon

Kasus penculikan anak juga terjadi di Cilegon pada 2 Januari 2023. Dia adalah Fitria, perempuan berumur 4 tahun diculik oleh orang Berinisial HH. Setelah menculik Fitria, pelaku menyuruhnya menjadi pengemis.

Pada Rabu, (25/01/2023) dini hari, pelaku dan Fitria ditemukan di jalanan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Polisi langsung meringkus pelaku untuk dimintai keterangan di Polsek Pasar Minggu. Sedangkan Fitria, langsung diinterogasi dan diantarkan kembali pada orangtuanya.

2. Penculikan dan Pembunuhan Anak di Makassar

Korban anak yang berinisial MFS, ia berumur 11 tahun meninggal dunia setelah dibunuh oleh pelaku berinisial MF dan AD, penculikan serta pembunuhan ini, dilakukan karena MF dan AD ingin menjual organ tubuh, yang terbuai oleh situs jual beli organ tubuh manusia di luar negeri dalam website Yandex.com

Pada awal Desember, pelaku berinisial AD berselancar di internet dan menemukan situs (Yandex) yang menerima transaksi organ tubuh, Kemudian AD mengajak MF untuk mencari korban. AD dan MF akhirnya membunuh dan menculik korban MFS, pada Minggu (08/01/2023)

Baca Juga  Presiden Jokowi: Pencabutan PSBB dan PPKM Tunggu Kajian

MF dan AD kemudian diringkus oleh pihak kepolisian, pada 9 Januari 2023. Keduanya dibawa ke Polsek Panakkukang, Makassar, untuk dimintai keterangan, dan diinterogasi lebih lanjut.

3. Penculikan Anak di Semarang

Korban anak berinisial WD ini, ia anak laki-laki yang berusia 8 tahun diculik oleh pelaku berinisial S, pelaku menculik WD dengan mengajak ngobrol bapaknya WD, ia bernama Setiawan, pada mulanya pelaku Basa-basi dan menawarkan penjualan rongsokan yang ia bawa

Setelah memperoleh izin, S langsung membawa kabur motor Setiawan sekaligus menculik anaknya. Pada 11 Januari 2023, WD ditemukan dengan keadaan lemas. Polisi langsung meringkus pelaku penculikan.

Ini Faktor penyebab Maraknya Kasus Penculikan Anak di Beberapa Daerah di Indonesia.

Putri Aisyiyah Rachma Dewi Sekretaris Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UNESA, membeberkan 3 faktor maraknya penculikan anak kembali terjadi.

1. Pengawasan Orang Tua

Orang tua harus mengawasi anaknya, terlebih ketika sedang main di luar rumah. Sebab, maraknya kasus penculikan ini juga termasuk kelalaian orang tua dalam mengawasi dan anak-anaknya.
Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua juga tidak boleh berlebihan. Pasalnya, bisa membuat anak merasa tidak aman dengan orang terdekatnya, yakni orang tuanya sendiri.

Baca Juga  Hamil Dua Bulan, Mahasiswi di Bangkalan Dibunuh dan Dibakar Kekasihnya Sendiri

2. Lingkungan

Selain orang tua, masyarakat juga perlu ikut dalam mengantisipasi kasus penculikan anak. Pasalnya, dengan peran masyarakat yang sama-sama peduli, maka anak-anak tidak akan mudah dibawa oleh orang asing, masyarakat dan seluruh orang tua harus mampu saling menjaga satu sama lain apalagi di situasi yang seperti ini

3. Faktor Kesulitan Ekonomi

Faktor terakhir adalah kondisi ekonomi keluarga yang lemah, ini rentan dimanfaatkan oleh pelaku untuk menculik anak dengan berbagai iming-iming yang ditawarkan oleh pelaku kepada korban penculikan.

Dengan kembalinya kejadian penculikan anak-anak di berbagai daerah dapat meningkatkan kewaspadaan dan cara masyarakat memerhatikan anak-anaknya dengan lebih inten lagi.

Berita Terkait

Diisukan Akan Menggantikan Jabatan Gus Miftah, ini Tanggapan Ustad Adi Hidayat
Presiden Prabowo Buka Komentar soal Mundurnya Gus Miftah
Prabowo Undang Jokowi Makan Malam di Kertanegara  
Putuskan Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah: Saya ingin fokus pada tugas utama saya sebagai pendakwah
UMP dan UMK Berlaku Mulai 1 Januari 2025, Menaker Tegaskan Kenaikan Sesuai Aturan Baru
Aksi Usut Tuntas Pemain Hibah, Jaka Jatim Desak KPK Tahan 21 Tersangka Korupsi Dana Hibah Jatim
Disahkan Oleh DPR, Ini 5 Daftar Pimpinan KPK Periode 2024-2029
Optimisme Investor AS Terhadap Iklim Investasi di Indonesia

Berita Terkait

Rabu, 11 Desember 2024 - 20:58 WIB

Diisukan Akan Menggantikan Jabatan Gus Miftah, ini Tanggapan Ustad Adi Hidayat

Rabu, 11 Desember 2024 - 11:14 WIB

Presiden Prabowo Buka Komentar soal Mundurnya Gus Miftah

Sabtu, 7 Desember 2024 - 14:15 WIB

Prabowo Undang Jokowi Makan Malam di Kertanegara  

Jumat, 6 Desember 2024 - 16:08 WIB

Putuskan Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah: Saya ingin fokus pada tugas utama saya sebagai pendakwah

Kamis, 5 Desember 2024 - 18:39 WIB

UMP dan UMK Berlaku Mulai 1 Januari 2025, Menaker Tegaskan Kenaikan Sesuai Aturan Baru

Berita Terbaru

Nasional

Presiden Prabowo Buka Komentar soal Mundurnya Gus Miftah

Rabu, 11 Des 2024 - 11:14 WIB

Dok. Istimewa

Berita

Mahasiswa IAIN Madura Usut Deretan Kasus Ke Kejari Pamekasan

Selasa, 10 Des 2024 - 16:34 WIB