INDONESIA, SUARANET- Kasus penculikan anak kembali terjadi di beberapa daerah Indonesia. Dari itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPA) mengajak seluruh masyarakat utamanya orang tua untuk terlibat dalam perlindungan anak.
“Seluruh pihak, baik orang tua, dan seluruh masyarakat Indonesia khususnya, beserta pemerintah, juga Aparat Penegak Hukum harus bersama-sama memastikan upaya perlindungan anak bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, sehingga ancaman yang berdampak lebih buruk bisa kita hindari,” kata Nahar, sebagai Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak dalam konferensi pers, di Jakarta pada Selasa (03/01/2023).
Ayu Bintang Darmawati, pimpinan KPPA mengatakan, sepanjang tahun 2022, ada 28 kasus penculikan anak. Di mana, angka tersebut mengalami kenaikan, pada tahun 2021 dan kembali terjadi pada tahun 2023.
“Awal mula kembalinya kejadian penculikan di beberapa daerah Indonesia pada tahun 2022 dengan adanya 28 Kasus dan dicatat terjadinya peningkatan mulai dari tahun 2021 lalu, dan hari ini masih kembali terjadi tepatnya pada awal tahun 2023 ini”.
Pada awal tahun 2023 ini, ada beberapa kasus penculikan anak di berbagai daerah Indonesia, berikut merupakan kasus-kasus penculikan anak di Indonesia:
1. Penculikan Fitria di Cilegon
Kasus penculikan anak juga terjadi di Cilegon pada 2 Januari 2023. Dia adalah Fitria, perempuan berumur 4 tahun diculik oleh orang Berinisial HH. Setelah menculik Fitria, pelaku menyuruhnya menjadi pengemis.
Pada Rabu, (25/01/2023) dini hari, pelaku dan Fitria ditemukan di jalanan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Polisi langsung meringkus pelaku untuk dimintai keterangan di Polsek Pasar Minggu. Sedangkan Fitria, langsung diinterogasi dan diantarkan kembali pada orangtuanya.
2. Penculikan dan Pembunuhan Anak di Makassar
Korban anak yang berinisial MFS, ia berumur 11 tahun meninggal dunia setelah dibunuh oleh pelaku berinisial MF dan AD, penculikan serta pembunuhan ini, dilakukan karena MF dan AD ingin menjual organ tubuh, yang terbuai oleh situs jual beli organ tubuh manusia di luar negeri dalam website Yandex.com
Pada awal Desember, pelaku berinisial AD berselancar di internet dan menemukan situs (Yandex) yang menerima transaksi organ tubuh, Kemudian AD mengajak MF untuk mencari korban. AD dan MF akhirnya membunuh dan menculik korban MFS, pada Minggu (08/01/2023)
MF dan AD kemudian diringkus oleh pihak kepolisian, pada 9 Januari 2023. Keduanya dibawa ke Polsek Panakkukang, Makassar, untuk dimintai keterangan, dan diinterogasi lebih lanjut.
3. Penculikan Anak di Semarang
Korban anak berinisial WD ini, ia anak laki-laki yang berusia 8 tahun diculik oleh pelaku berinisial S, pelaku menculik WD dengan mengajak ngobrol bapaknya WD, ia bernama Setiawan, pada mulanya pelaku Basa-basi dan menawarkan penjualan rongsokan yang ia bawa
Setelah memperoleh izin, S langsung membawa kabur motor Setiawan sekaligus menculik anaknya. Pada 11 Januari 2023, WD ditemukan dengan keadaan lemas. Polisi langsung meringkus pelaku penculikan.
Ini Faktor penyebab Maraknya Kasus Penculikan Anak di Beberapa Daerah di Indonesia.
Putri Aisyiyah Rachma Dewi Sekretaris Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UNESA, membeberkan 3 faktor maraknya penculikan anak kembali terjadi.
1. Pengawasan Orang Tua
Orang tua harus mengawasi anaknya, terlebih ketika sedang main di luar rumah. Sebab, maraknya kasus penculikan ini juga termasuk kelalaian orang tua dalam mengawasi dan anak-anaknya.
Pengawasan yang dilakukan oleh orang tua juga tidak boleh berlebihan. Pasalnya, bisa membuat anak merasa tidak aman dengan orang terdekatnya, yakni orang tuanya sendiri.
2. Lingkungan
Selain orang tua, masyarakat juga perlu ikut dalam mengantisipasi kasus penculikan anak. Pasalnya, dengan peran masyarakat yang sama-sama peduli, maka anak-anak tidak akan mudah dibawa oleh orang asing, masyarakat dan seluruh orang tua harus mampu saling menjaga satu sama lain apalagi di situasi yang seperti ini
3. Faktor Kesulitan Ekonomi
Faktor terakhir adalah kondisi ekonomi keluarga yang lemah, ini rentan dimanfaatkan oleh pelaku untuk menculik anak dengan berbagai iming-iming yang ditawarkan oleh pelaku kepada korban penculikan.
Dengan kembalinya kejadian penculikan anak-anak di berbagai daerah dapat meningkatkan kewaspadaan dan cara masyarakat memerhatikan anak-anaknya dengan lebih inten lagi.