PAMEKASAN, SUARANET— Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Kecamatan Palengaan walk out atau keluar dari lomba futsal Hari Amal Bakti (HAB) Kemenag Kabupaten Pamekasan, Minggu, (25/12/2022). Hal itu dikarenakan ada beberapa kejanggalan dalam pertandingan.
Pengurus KKM Kecamatan Palengaan Abd. Manaf menyampaikan bahwa saat pertandingan wasit diduga lebih memihak pada tim lawan atau tidak adil kepada peserta lomba. Sehingga menurutnya itu telah banyak merugikan timnya.
“Saat pemain kami merebut bola di kotak pinalti tim kami, kemudian pemain kami mendapatkan bola tetapi pemain lawan terjatuh, kemudian pemain saya menendang bola keluar dan kena ke wasit 2, setelah itu wasit 1 memberikan pinalti,” katanya.
Selain itu, dari awal dia memang sudah tidak yakin, pasalnya wasit dan panitia pertandingan berasal dari lembaga-lembaga yang juga menjadi peserta lomba tersebut. Sehingga, menurutnya, tidak heran kalau berat sebelah.
Lutfiadi, Official tim KKM Palengaan menegaskan, bahwasanya pihaknya lebih baik memilih walk out dari pada harus bermain dengan panitia dan wasit yang tidak adil. ia menduga, pertandingan tersebut serat akan kepentingan.
“Kami kecewa dengan keputusan wasit. Apalagi, wasit itu dari panitia sendiri, dan delegasi yang bermain merupakan lembaganya sendiri, ini kan lucu. Bukan pelanggaran dibilang pelanggaran, itupun penentuan titik penaltinya dipermainkan,” tandasnya.
Sementara, Ketua Panitia Syaiful Adnan mengatakan, di dalam pertandingan itu ada yang kalah ada yang menang, dan pertandingan futsal dalam HAB 77 Kemenag Pamekasan ini merupakan pertandingan yang sifatnya hiburan, tujuannya untuk memeriahkan hari amal bakti tersebut.
“Tujuan pertama, pertandingan ini bersifat hiburan, karena dari beberapa usulan rapat yang seharusnya diadakan untuk guru, tetapi di waktu rapat banyak usul bagaimana siswa dilibatkan,” paparnya.
Syaiful menjelaskan, bahwasanya hari amal bakti adalah hari ulang tahunnya kemenag, dan himbauan dari kemenag kemarin, untuk mengadakan acara dimeriahkan semeriah mungkin yang bersifat hiburan.
Hamid, salah satu kepala KKM Palengaan menyampaikan agar kepanitiaan lomba seperti ini perlu dievaluasi oleh pihak terkait ke depannya. Hal ini menurutnya karena dapat merugikan peserta yang berpartisipasi.
“Dalam acara lomba seperti ini kita yang dari madrasah swasta memang sering dirugikan. Wasit atau juri lebih banyak memihak kepada madrasahnya sendiri,” ungkapnya.
Ia menambahkan kalau protes ini tidak ditindaklanjuti, jangan salahkan kalau madrasah-madrasah swasta memilih untuk tidak berpartisipasi pada ajang apapun yang diadakan, termasuk kegiatan Porseni MTs yang akan digelar beberapa bulan ke depan.