SuaraNet – Hadits mengenai keutamaan pahala salat Tarawih dari malam pertama hingga malam ke-30 sering beredar di kalangan umat Muslim saat Ramadan. Namun, sejumlah ulama mempertanyakan keabsahan hadits tersebut karena tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadits yang mu’tabar (dapat dijadikan pegangan).
Hadits tersebut bersumber dari Kitab Durratu an-Nasihin karya Syaikh al-Khaubawihi. Di dalamnya disebutkan bahwa Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan tiap malam salat Tarawih melalui sahabat Ali bin Abi Thalib RA.
KH M. Syafi’i Hadzami dalam bukunya Taudhihul Adillah 5 Penjelasan tentang Dalil-dalil Zakat dan Puasa menegaskan bahwa hadits tentang pahala salat Tarawih tersebut hanya ditemukan dalam Durratu an-Nasihin dan tidak terdapat dalam kitab-kitab hadits lainnya. Hal ini menyebabkan sebagian ulama menilai hadits tersebut berderajat lemah.
Peneliti hadits, Dr. Lutfi Fathullah, dalam buku 89 Kesalahan Seputar Puasa Ramadan karya Abdurrahman Al-Mukaffi menyebutkan bahwa sekitar 30 persen isi Durratu an-Nasihin terdiri dari hadits-hadits palsu, termasuk hadits mengenai keutamaan pahala salat Tarawih tiap malam.
“Jika seseorang mencari hadits tersebut di kitab-kitab referensi hadits, niscaya tidak akan menemukannya,” kata Dr. Lutfi dalam disertasinya.
Lembaga Fatwa Arab Saudi, Al Lajnah Ad Daimah lil Buhuts Al Ilmiyah wa al Ifta, juga pernah menyatakan bahwa hadits ini tidak memiliki sumber yang jelas dan dikategorikan sebagai hadits yang tidak dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Namun, terdapat hadits shahih yang menjelaskan keutamaan salat Tarawih. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa ibadah (Tarawih) di bulan Ramadan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.”
Selain itu, hadits dari Abu Hurairah menyebutkan bahwa salat Tarawih berjamaah memiliki keutamaan besar:
“Siapa saja yang ikut salat Tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai maka untuknya itu dicatat seperti salat semalam suntuk.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi)
Dengan demikian, umat Muslim diimbau untuk merujuk pada hadits-hadits shahih dalam memahami keutamaan ibadah Tarawih di bulan Ramadan.