Jakarta, SuaraNet – Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi peran Nahdlatul Ulama (NU) dalam menjaga kemerdekaan Indonesia serta kontribusinya dalam pembangunan nasional. Ia menekankan bahwa sejak perjuangan kemerdekaan hingga saat ini, NU selalu hadir dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa.
Menurut Presiden Prabowo, NU memiliki peran sentral dalam mempertahankan kemerdekaan, terutama saat peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, yang menjadi ujian bagi kedaulatan Indonesia setelah diproklamasikan pada 17 Agustus 1945.
“Sangat tepat bahwa NU lahir dan besar di Jawa Timur, karena di Jawa Timur pula kemerdekaan kita diuji. Kemerdekaan diproklamasikan di Jakarta pada 17 Agustus 1945, tetapi diuji di Surabaya pada 10 November,” ujar Prabowo dalam pernyataannya, Senin (10/2).
Ia mengingatkan bahwa pada masa itu, ancaman datang dari pasukan Inggris yang berupaya mengembalikan kekuasaan kolonial di Indonesia. Namun, perlawanan rakyat yang dipimpin para ulama NU, termasuk santri dan masyarakat Surabaya, memastikan Indonesia tetap berdaulat.
“Karena itu, Surabaya disebut Kota Pahlawan, dan kita mengakui peran para kiai, ulama, dan seluruh elemen yang menggelorakan perlawanan,” lanjutnya.
Selain menyoroti peran NU dalam sejarah kemerdekaan, Prabowo juga mengapresiasi kontribusi organisasi ini dalam mendukung kebijakan pemerintah yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Ia secara khusus memberikan penghargaan kepada Muslimat NU atas perannya dalam memberdayakan perempuan di berbagai bidang.
“Saya sangat hormat dan menyampaikan penghargaan kepada Muslimat NU yang telah berkontribusi besar bagi bangsa,” tutupnya.