Sumenep, SuaraNet – Sepasang suami istri di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mengundurkan diri dari relawan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah mengalami kendala terkait jam kerja dan kepastian gaji. Pasutri tersebut, Moh Farid (56) dan Asia Wulandari (48), warga Desa Pandian, Kecamatan Kota, sehari-hari menjalankan usaha warung nasi.
Farid sebelumnya bertugas di bagian pemorsian makanan, sedangkan istrinya, Wulan, bekerja di bagian penyayuran. Namun, setelah dipindahtugaskan Farid ke bagian sekuriti dan Wulan ke pemorsian mereka memutuskan mundur karena jam kerja baru bertabrakan dengan operasional warung mereka yang telah berjalan selama 13 tahun.
Farid juga mengungkapkan ketidaknyamanannya bekerja sendirian sebagai sekuriti serta tidak adanya kepastian mengenai besaran gaji yang akan diterima. Sejak mengikuti pelatihan di Kodim 0827 Sumenep pada September 2024, ia tidak pernah menandatangani dokumen terkait gaji.
“Tidak ada sama sekali hitam di atas putih, Mas,” ujar Farid saat ditemui di rumahnya, Kamis (30/1), seperti dilansir dari Kompas.com.
Ia sempat menanyakan kepastian gaji kepada Kepala Satuan Pemenuhan Gizi Gratis (SPPG), Mohammad Kholilur Rahman, saat berkunjung ke rumahnya pada 11 Januari 2025. Namun, ia tidak mendapatkan jawaban yang jelas, hanya informasi bahwa gaji relawan malam dan siang hari berbeda.
Hingga berita ini diturunkan, ia masih belum mengetahui nominal gaji yang seharusnya diterima.