Internasional, SuaraNet – Sebuah video dramatis dari seorang penumpang yang selamat dalam kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines J2-8243 menarik perhatian dunia. Dalam rekaman tersebut, pria yang identitasnya dirahasiakan terlihat berjalan di sekitar puing-puing pesawat yang hancur, tanpa luka serius meski kecelakaan tersebut merenggut puluhan nyawa.
Rekaman pertama menunjukkan momen sebelum tragedi terjadi. Masker oksigen tampak menggantung dari kompartemen atas, sementara bagian atap kabin terlihat rusak. Di tengah kepanikan, pria itu terus melafalkan takbir,
“Allahu Akbar,” dan syahadat, “Asyhadu ‘Alla Ilaaha Illallah Waasyhadu Anna Muhammadarasulullah,” sembari merekam suasana di dalam kabin. Suara seorang kru perempuan terdengar berteriak memecah suasana mencekam.
Video kedua, yang diambil setelah insiden, memperlihatkan pria itu berjalan di sekitar puing-puing bagian belakang pesawat yang terpotong. Meski napasnya terdengar terengah-engah, ia tetap melantunkan zikir, “Allahu Akbar.” Wajahnya tampak memar, namun ia terlihat berjalan dengan kondisi fisik yang relatif baik, seperti orang sehat.
Unggahan video ini viral di media sosial X, dengan keterangan,
“Pria ini mengucapkan syahadat terakhirnya dan bersiap menghadapi kematian saat pesawat Azerbaijan Airlines jatuh. Allah menyelamatkannya dan tidak terluka. Subhanallah.”
Kecelakaan tragis ini terjadi di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu (25/12). Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, Qanat Bozymbaev, mengonfirmasi 38 orang tewas, sebagian besar dalam kondisi hangus terbakar hingga sulit dikenali. Pesawat Embraer 190 itu membawa 69 penumpang, termasuk lima kru.
Bozymbaev juga melaporkan 29 orang terluka, termasuk dua anak-anak.
“Sebelas di antaranya dalam kondisi serius namun stabil, sementara sisanya mengalami luka sedang,” ujarnya.
Sementara itu, laporan dari kantor berita Kirgistan, Vesti, menyebutkan mayoritas korban selamat berada di bagian ekor pesawat. Bagian tersebut terlepas dari badan pesawat dalam kondisi utuh dan tidak terbakar, terpisah dari puing-puing yang hangus.
Penulis : Anam Khair
Editor : Hana Hanisa