Malang, SuaraNet – Marak Terdengar Pembongkaran pintu tangga 13 yang dilakukan oleh PT Waskita Karya mendapat berbagai kecaman dari Keluarga korban Tragedi Stadion Kanjuruhan tindakan tersebut dinilai sebagai penghapusan bukti di lokasi kejadian yang menewaskan ratusan korban.
Ketua Yayasan Keadilan Tragedi Kanjuruhan (YKTK), Devi Athok, mengungkapkan bahwa PT Waskita Karya telah melanggar kesepakatan yang disepakati pada 28 Mei 2024. Kesepakatan ini berisi komitmen untuk tidak membongkar pintu 13 selama proses renovasi Stadion Kanjuruhan
Namun tepat pada tanggal 22 Juli 2024, pintu tersebut tetap dibongkar menggunakan ekskavator.
“PT Waskita Karya bertindak sepihak dengan melanggar kesepakatan untuk tidak membongkar pintu 13. Ini jelas merupakan upaya untuk menghilangkan jejak sejarah dan bukti di tempat kejadian,” jelas Devi dalam konferensi pers dalam laman YouTube Kontras pada Selasa, (23/07).
Ia menuntut agar pintu 13 dikembalikan ke kondisi semula. Dengan penegasan bahwa keluarga korban tidak menyetujui pembongkaran tersebut.
“Kami ingin pintu 13 dikembalikan seperti semula. Ini sudah melanggar kesepakatan yang ada, bahwa pintu 13 tidak boleh dibongkar dan harus tetap dalam kondisi aslinya,” tegasnya.
Momen Duka Tragedi Kanjuruhan: 135 Aremania Meninggal Dunia
Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi setelah pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Pertandingan tersebut berakhir dengan kekalahan Arema FC dengan skor 2-3. Setelah pertandingan, suporter turun ke lapangan dan dihadang oleh aparat keamanan yang kemudian menembakkan gas air mata ke arah penonton dan tribun.
Gas air mata tersebut memicu kepanikan di kalangan penonton, yang berusaha keluar dari stadion. Insiden ini menyebabkan 135 orang meninggal dunia dan 583 orang mengalami luka-luka, dengan rincian 511 luka ringan, 46 luka sedang, dan 26 luka berat.
Tak ayal jika pembongkaran pintu 13 disebut sebagai penghapusan jejak yang santer diperbincangkan keluarga korban.
Hingga saat ini belum ada kepastian yang mendasar mengenai pembongkaran pintu 13 stadion Kanjuruhan Malang.
Penulis : Fahrur Rozi
Editor : Umarul Faruk