Jakarta, SuaraNet– Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pemerintah tetap netral di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Jokowi mengatakan bahwa pemerintah tidak akan memihak kepada salah satu calon presiden.
Pernyataan Jokowi ini disampaikan saat bertemu dengan para menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/11/2023). Jokowi mengatakan bahwa pemerintah harus memastikan bahwa Pilpres 2024 berjalan dengan lancar dan demokratis.
“Pemerintah tetap netral, tidak boleh memihak kepada salah satu calon,” kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jokowi juga mengingatkan para menteri untuk tidak terlibat dalam politik praktis. Jokowi mengatakan bahwa keterlibatan menteri dalam politik praktis telah melanggar ketentuan undang-undang.
“Menteri harus fokus bekerja untuk rakyat, bukan untuk kepentingan politik,” kata Jokowi.
Pernyataan Jokowi ini disambut positif oleh sejumlah pihak. Mereka menilai bahwa pernyataan Jokowi ini penting untuk menjaga demokrasi di Indonesia.
“Pernyataan ini penting untuk memastikan bahwa Pilpres 2024 berjalan dengan fair,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan.
Namun, ada juga pihak yang menilai bahwa pernyataan Jokowi ini masih belum cukup. Mereka menilai bahwa pemerintah perlu mengambil langkah-langkah konkret untuk menjaga netralitas.
“Pemerintah perlu membuat aturan yang jelas tentang netralitas ASN,” kata Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Universitas Andalas Feri Amsari.
Pilpres 2024 akan digelar pada 14 Februari 2024. Saat ini, sejumlah nama telah menyatakan diri untuk maju sebagai calon presiden, antara lain Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Ridwan Kamil.