Malang, SuaraNet– Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara Jawa Timur berhasil menyelenggarakan acara silaturahmi dan dialog publik dengan tema “Peran Mahasiswa dan Milenial dalam Membangun Pemimpin Ideal.” Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana mahasiswa dan generasi milenial dapat berkontribusi dalam membentuk pemimpin masa depan yang memiliki komitmen terhadap kepentingan rakyat, Malang, 21 Agustus 2023.
Dialog publik tersebut dihadiri oleh peserta dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur. BEM Nusantara Jawa Timur fokus membahas pentingnya memiliki pemimpin yang berintegritas dan berdedikasi dalam pelayanan masyarakat.
Selain itu, perbincangan juga menyoroti bahwa pemimpin ideal harus memiliki visi yang jelas untuk kemajuan bangsa dan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Para narasumber yang diundang dalam acara tersebut berasal dari berbagai latar belakang, termasuk akademisi, praktisi, tokoh pemuda, dan pemimpin masyarakat yakni, Bpk Eddy Supriyanto,S.Stp, M.Psdm selaku kepala bankesbangpol provinsi jawa timur, Letkol Kav. Heru Wibowo, S.SH,M.Han selaku Dandim Kota Malang, Bpk. Deny Rachmat BachtiarS, S.Sos selaku komisioner KPU Kota Malang, dan Zulham. A. Mubarok selaku ketua KNPI Kab. Malang.
Mereka mengulas berbagai isu kunci, seperti pentingnya integritas, kepemimpinan yang adil, serta transparansi dan akuntabilitas dalam kepemimpinan.
Nurkhan Faiz, Koordinator Daerah BEM Nusantara Jawa Timur, dalam sambutannya menekankan bahwa generasi muda, khususnya mahasiswa dan milenial, memiliki peran krusial dalam membentuk pemimpin yang berkualitas. Pemimpin ideal harus memiliki sifat-sifat seperti keterbukaan, kemampuan menjalankan pemerintahan yang bersih, dan kesanggupan merespons aspirasi masyarakat.
“Seorang pemimpin yang tidak memiliki catatan buruk dan bisa diterima semua kalangan masyarakat. Dan yang paling utama memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi sebagai bentuk rasa cinta tanah air, serta memiliki sifat religiusitas untuk mampu berada ditengah tengah umat beragama. Dengan demikian barometer kepemimpinan yang cocok, harus dimiliki pemimpin bangsa kedepan yaitu nasionalisme dan religiusi,” tutur Faiz.
Menurutnya, dialog ini mengangkat beberapa isu kunci, seperti kualitas integritas, visi, dan kepemimpinan yang adil. Para peserta juga menyoroti perlunya pemimpin yang mampu memahami dan merespons aspirasi rakyat serta memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan zaman yang terus berkembang.
Kemduian, Pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik dalam kepemimpinan juga menjadi sorotan utama dalam dialog ini.
“Peserta dialog sepakat bahwa pemimpin yang ideal harus memiliki keterbukaan untuk menerima masukan dari rakyatnya, menjalankan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, serta mampu menjembatani kesenjangan sosial dan ekonomi,” kata Koordinator Daerah BEM Nusantara Jawa Timur.
Faiz berharap dalam acara dialog ini akan memunculkan momentum positif yang berkelanjutan dan juga menjadi pengingat bagi mahasiswa dan generasi milenial akan tanggung jawab mereka dalam membentuk arah bangsa. Dengan semangat kolaborasi dan keterlibatan aktif mereka, diharapkan masa depan yang lebih cerah dan berkualitas bagi bangsa bisa terwujud.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dengan semangat ini, kami yakin bahwa masa depan yang lebih cerah dan berkualitas bisa dicapai bersama, dengan melibatkan peran aktif mahasiswa dan generasi milenial dalam menentukan arah bangsa,” pungkasnya.