Memahami Global Warming dari Cara Merebus Air

- Publisher

Rabu, 3 Mei 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumber gambar: pinterest.com

Sumber gambar: pinterest.com

Anda pernah memperhatikan secara detail saat merebus air? Apa yang terjadi pada saat kita merebus air?

Saat kita merebus air dengan panci yang tertutup, pastinya suhu air akan meningkat. Semakin naik suhu air maka embun yang menempel di tutup panci akan semakin banyak akibat uap air. Dan embun-embun itu akan menetes turun, terus berputar seperti itu hingga mendidih dan suhu air kembali turun lalu uap air mulai berkurang sehingga tidak ada lagi embun yang dihasilkan.

Perhatikan juga gerakan airnya. Semakin naik suhunya maka gerakan air yang terjadi akibat pergerakan udara akan semakin kencang bergelombang.

Apa yang terjadi pada saat proses merebus air adalah analogi sederhana dari Global Warming yang kita alami.

Bukankah hari-hari terakhir ini suhu udara pada pagi hingga siang hari meningkat hingga di 33-35°C ? Lalu disusul pada siang hingga malam harinya tiba-tiba mendung dan hujan yang cukup deras walaupun sebentar-sebentar.

Saat suhu permukaan tanah meningkat maka akan semakin banyak uap air yang naik ke udara menjadi awan gelap. Persis seperti pada saat merebus air. Semakin tinggi suhu, akan semakin banyak uap airnya yang artinya hujan yang turun akan semakin deras. Dari sini saja potensi bencananya sudah bisa disimpulkan yaitu banjir dan tanah longsor.

Baca Juga  Lukas Enembe Meninggal, Pertanggungjawaban Hukum Berakhir, Negara Pertimbangkan Gugatan Ganti Rugi

Tidak berhenti sampai disitu. Masih ingat gerakan gelembung air yang terjadi pada saat merebus air? Sama persis. Semakin naik suhu permukaan bumi maka juga akan menciptakan pergerakan-pergerakan udara yang gak kalah dahsyatnya seperti puting beliung, angin topan, tornado, dan lainnya.

Komplit bukan? Perpaduan antara hujan deras dan puting beliung. Semua bencana ini sudah pernah terjadi di Kabupaten Jember.

Ditambah lagi banyaknya Gumuk di Jember yang diratakan. Sedangkan fungsi ekologi Gumuk selain memecah angin juga penyerapan air hujan menjadi tanah.

Apa Solusinya?

Dengan cara menanam pohon. Fungsi pohon adalah menyerap Karbon untuk menghasilkan Oksigen. Karbon adalah salah satu gas yang menyebabkan Global Warming terjadi. Dihasilkan dari aktivitas kita sehari-hari seperti kendaraan bermotor, pemakaian listrik, aktivitas industri, dll. Semakin banyak pohon ditanam akan semakin banyak karbon yang diserap.

Tetapi, setelah pohonnya besar jangan malah dipaku untuk banner ya. Pohon yang dipaku akan mengakibatkan pembusukan dan pengeroposan sehingga membahayakan orang lain apabila terkena angin lalu roboh. Kalau sudah roboh dan membahayakan malah pohonnya ditebangi semua. Blunder jadinya.

Baca Juga  Mengintip Upaya Sidokumpul Barat Jadi Kampung Zero Waste Pertama di Gresik

Dan jangan pernah kapok saat pohon roboh karena angin. Justru kita harus semakin banyak menanam. Pohon yang roboh akibat pengakaran pohon belum kuat. Pengakaran pohon belum kuat karena tanahnya sudah tidak subur atau tidak produktif lagi. Disebabkan kekurangan unsur-unsur hara. Daun kering yang gugur bukannya dikompos tetapi malah dibakar yang asapnya menghasilkan karbon penyebab Global Warming. Blunder lagi, kan?

Sebagai pamungkas, mari mulai tanam pohon sebanyak mungkin di lahan-lahan nganggur.

 

Berita Terkait

Kebijakan Khusus Arab Saudi: Jemaah RI Usia 90 Tahun Masih Bisa Berhaji
Rumah Warisan yang Tak Ditempati Bisa Diambil Negara, Ini Ketentuannya
6.291 Posko Masjid Ramah Disiapkan untuk Pemudik Lebaran 2025
Jurnalis Tempo Dapat Teror Kepala Babi
Gus Dur Masuk Bursa Calon Pahlawan Nasional 2025, Ini Daftar Lengkapnya
Sejumlah Fakta Rapat Tertutup Panja RUU TNI yang Heboh Di jagat Maya
Dugaan Kecurangan MinyaKita, Isi Tak Sesuai Takaran, Mendag Lapor ke Polisi
Rekrutmen Bersama BUMN 2025 Dibuka! Begini Cara Daftarnya

Berita Terkait

Minggu, 20 April 2025 - 03:53 WIB

Kebijakan Khusus Arab Saudi: Jemaah RI Usia 90 Tahun Masih Bisa Berhaji

Rabu, 26 Maret 2025 - 18:52 WIB

Rumah Warisan yang Tak Ditempati Bisa Diambil Negara, Ini Ketentuannya

Selasa, 25 Maret 2025 - 19:18 WIB

6.291 Posko Masjid Ramah Disiapkan untuk Pemudik Lebaran 2025

Sabtu, 22 Maret 2025 - 03:21 WIB

Jurnalis Tempo Dapat Teror Kepala Babi

Rabu, 19 Maret 2025 - 06:26 WIB

Gus Dur Masuk Bursa Calon Pahlawan Nasional 2025, Ini Daftar Lengkapnya

Berita Terbaru