Jakarta, SuaraNet – Sri Mulyani Menteri Keuangan beberkan soal ekonomi Indonesia masih sangat baik di tengah situasi global yang penuh kabar buruk.
“Perekonomian kita kalau dunia mengalami banyak tantangan, Alhamdulillah perekonomian Indonesia relatif masih sangat baik,” ungkapnya Senin (17/4)
Ia menuturkan, Indikatornya dapat dilihat dari beberapa hal, seperti PMI manufaktur yang berada di level 51,9 pada Maret 2023 artinya masih ekspansif, apalagi Konsumsi listrik masih tumbuh dengan stabil.
“Aktivitas konsumsi trennya kuat, level penjualan mobil sudah di atas rata-rata 2019 2,6% dari sisi penjualan mobil, sepeda motor pada bulan Maret di atas 2019 growth-nya 40,5%,” jelasnya.
Indeks keyakinan konsumen masih cukup terjaga yang menggambarkan daya beli masyarakat.
“Dengan adanya confident konsumen kita bagus, investasi pertumbuhan kita stabil, trade account surplus, bahkan IMF merevisi ke atas jadi 5% tadinya 4,8% ini karena kondisi dari berbagai faktor yang menumbangkan pertumbuhan ekonomi membaik pada maret ini,” lanjutnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan terkait Indeks penjualan ritel juga tercatat mengalami kenaikan tajam, yaitu 4,8 persen (yoy), yang diakibatkan karena adanya periode musiman seperti Ramadan dan menjelang hari raya Idulfitri.
Kemudian dari sisi perdagangan, neraca dagang pada April 2023 dalam kondisi surplus dalam 35 bulan terakhir di angka US$2,1 miliar. Kondisi tersebut disumbang oleh ekspor sebesar US$23,5 miliar dengan impor mencapai US$20,59.
Walaupun surplus, capaian ekspor impor terontraksi akibat kondisi ekonomi global. Ekspor harus terkontraksi hingga 11,3 persen (yoy), sementara impor turn 6,2 persen (yoy).
“Ini tren yang harus kita waspadai karena sektor eksternal sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global akibat geopolitik, inflasi tinggi, suku bunga tinggi, yang semua membuat perlemahan di dalam perekonomian negara maju tujuan ekspor,” imbuhnya.
Sehingga dengan keyakinan konsumen yang semakin membaik, dan ekspor impor yang masih mencatatkan surplus, Menteri Keuangan melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia relative stabil.
Hal ini karena kondisi dari berbagai faktor tersebut menyumbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik pada April 2023.
“Kita lihat pertumbuhan ekonomi domestik kita relatif stabil, bahkan IMF melakukan revisi ke atas terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 5 persen, sebelumnya 4,8 persen,” pungkasnya.