Pamekasan, Suaranet—Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Madura (DPMU) gelar Sekolah Pemilu Progresif dengan tema “Tantangan Pemilu Serentak 2024 dalam Peningkatan Indeks Demokrasi” di Aula Rektor Lantai III (21/01/2023).
Kegiatan yang dihadiri oleh Dr. Fathor Rochman., M.Pd Komisioner KPU Pamekasan dan Sukma Umbara Tirta Firdaus, M.M. Bawaslu Pamekasan sebagai narasumber. Acara tersebut dibuka langsung oleh Dr. Faisal Estu Yulianto., S.T. M.T, Rektor Universitas Madura.
Mohtar, ketua pelaksana mengatakan, kegiatan ini bermaksud untuk memberikan edukasi kepada mahasiswa dalam hal demokrasi, khususnya pemilu.
“Kegiatan ini, merupakan momentum bagi kita selaku mahasiswa untuk menggali dan menelaah hal-hal yang berkaitan dengan kepemiluan. Supaya, kita tidak mudah terbawa oleh intrik politik yang tidak menentu. Karena, nasib bangsa kedepan tergantung dari partisipasi kita sebagai peserta pemilu. Baik-buruknya maupun maju-mundurnya suatu negara”, ucapnya.
Faisal Estu Yulianto, Rektor Universitas Madura mengatakan, acara ini merupakan acara yang sangat bagus diawal tahun yang baru. Lebih-lebih dapat menambah wawasan dan pemahaman mahasiswa dalam persoalan demokrasi. Mengingat, di 2024 nanti akan menghadapi pemilu nasional.
“Sekolah Pemilu Progresif yang diadakan oleh DPMU ini, merupakan kegiatan diawal tahun yang sangat bagus.
Mengingat, kita sebagai akademisi harus paham dan gencar dalam mensosialisasikannya. Agar masyarakat tidak terjebak dalam persoalan-persoalan yang bisa mencederai nilai-nilai demokrasi. Bahkan penting bagi kita, utamanya mahasiswa untuk menjadi agen of pemilu Yang memiliki tanggung jawab moral untuk mencerdaskan bangsa”, tukasnya.
Ia mengatakan, bahwa masyarakat perlu diedukasi oleh akademisi. Sebagai upaya untuk meningkatkan indeks demokrasi serta terciptanya pemilu yang berkualitas.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa dapat terjun langsung kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman bahwa pemilu hanyalah sebuah kegiatan rutinan yang baik. Agar seusai pelaksanaan pemilu, masyarakat bisa bersatu kembali dan bekerjasama dengan pemerintah yang terpilih dalam meningkatkan integritas dan kemajuan negara kesatuan republik Indonesia tercinta ini” imbuhnya
Sementara itu, Komisioner KPU Pamekasan , Fathor Rochman menyampaikan, demi terciptanya pemilu yang adil dan berintegritas, perlu adanya sinergi antar Lembaga penyelenggara dengan elemen masyarakat. Karena pada esensinya, pemilu merupakan acara atau pestanya rakyat.
“Demi menopang kemajuan bangsa, penting adanya kerjasama dari segala lini sektor. Baik itu; Ormas, tokoh agama, perguruan tinggi, maupun masyarakat pada umumnya. Karena Pemilu merupakan kegiatan kita bersama serta demi kepentingan kita bersama” tukasnya.
Sementara, Sukma berharap kepada masyarakat untuk sama-sama mengawasi setiap rangkaian proses pemilu. Sebagaimana gagasan besar yang telah dirumuskan oleh Bawaslu, yaitu Pengawasan Partisipatif yang aktif.
“Pemilu merupakan tolok ukur menilai keberhasilan demokrasi di suatu negara. Sehingga, guna mencapai itu perlu adanya partisipasi masyarakat. Untuk mencegah terjadinya konflik yang tidak diinginkan, meningkatkan kualitas demokrasi, dan mendorong tingginya partisipasi publik. Sebagaimana tagline Bawaslu “Bersama Rakyat awasi pemilu, bersama Bawaslu tegakkan keadilan pemilu” tegasnya.