Pamekasan, SuarNet— Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pamekasan mengungkapkan adanya temuan data ganda dalam Daftar Pemilih Sementara (DPS) untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hal ini disampaikan oleh Mohammad Halili, anggota KPU Pamekasan, dalam rapat koordinasi untuk menyusun Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP).
Halili menjelaskan, “Kami telah menemukan beberapa data ganda, baik dengan provinsi lain maupun antar kabupaten. Banyak kasus terjadi di lokasi khusus (loksus), seperti santri dari kabupaten tetangga yang terdaftar lebih dari sekali.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rapat ini dihadiri oleh anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pamekasan dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dari 13 kecamatan, serta penanggung jawab di lokasi khusus seperti pondok pesantren dan lapas narkotika.
KPU Pamekasan berkomitmen untuk menyisir data ganda agar tidak ada pemilih yang terdaftar dua kali. Halili menekankan perlunya partisipasi aktif dari masyarakat. Antara 19 hingga 27 Agustus 2024, KPU Pamekasan telah menerima masukan mengenai data bermasalah.
“Kami sudah mengirimkan data ke lokasi khusus, tetapi tidak semua data ter-cover karena ada kemungkinan elemen data yang kurang,” tambah Halili. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama memvalidasi data sebelum penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Dalam rapat tersebut, KPU Pamekasan mengumumkan jumlah pemilih sementara mencapai 666.992 orang, terdiri dari 321.992 laki-laki dan 345.000 perempuan. Namun, jumlah ini diperkirakan akan berubah karena indikasi data ganda, terutama di lokasi khusus seperti pondok pesantren dan lapas, serta dengan kabupaten lain seperti Bangkalan, Sampang, dan Sumenep.
Abdullah Saidi, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Pamekasan, menekankan pentingnya akurasi data pemilih. “Data pemilih harus benar-benar akurat karena akan menjadi acuan dalam pelaksanaan Pilkada 2024,” ujarnya.
Ia juga meminta PPK untuk melakukan cross-check, khususnya di lokasi khusus, mengingat potensi penyalahgunaan data ganda jika tidak ditangani dengan tepat. “Kami berharap data yang kita miliki akurat, agar Pilkada dapat berjalan lancar, aman, dan sesuai harapan masyarakat Kabupaten Pamekasan,” tutup Saidi.