Jokowi dan Paus Fransiskus Serukan Persatuan dalam Perbedaan

- Publisher

Kamis, 5 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jokowi dan Paus Fransiskus

Jokowi dan Paus Fransiskus

Jakarta, SuaraNet— Kunjungan kenegaraan Sri Paus Fransiskus ke Indonesia pada hari Rabu ini dipenuhi dengan pesan mendalam tentang toleransi, keberagaman, dan perdamaian global. Dalam acara yang berlangsung di Istana Negara, kedua pemimpin menyampaikan harapan untuk menjadikan perbedaan sebagai kekuatan dalam memperkuat persatuan di tengah meningkatnya konflik di seluruh dunia.

Presiden Joko Widodo membuka pidatonya dengan menekankan pentingnya menjaga harmoni di Indonesia, yang dikenal dengan lebih dari 714 suku dan 17.000 pulau. Ia menggarisbawahi peran vital Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam memelihara kohesi sosial di negara majemuk ini.

“Perbedaan adalah anugerah dan toleransi adalah pupuk bagi persatuan dan perdamaian,” tegas Jokowi.

Presiden Jokowi juga mengapresiasi dukungan Vatikan terhadap perjuangan rakyat Palestina, menyerukan perlunya solusi berbasis keadilan. Ia menekankan bahwa konflik, termasuk di Palestina, harus diselesaikan dengan pendekatan kemanusiaan.

“Perang tidak akan menguntungkan siapapun. Mari kita rayakan perbedaan dan memperkuat toleransi demi perdamaian,” ujar Jokowi.

Dalam sambutannya, Sri Paus Fransiskus mengungkapkan kekagumannya terhadap Indonesia yang berhasil menjaga persatuan dalam keberagaman. Ia memuji semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai simbol kekuatan persatuan di tengah perbedaan.

Baca Juga  Mahfud MD: Sosok Cawapres Madura dengan Integritas Tinggi dan Pengalaman Lengkap

“Seperti samudera yang menyatukan pulau-pulau, sikap saling menghargai di Indonesia adalah kerangka yang tak tergantikan untuk kesatuan bangsa,” kata Paus Fransiskus.

Kunjungan ini, yang bertema “Iman, Persaudaraan, dan Bela Rasa,” menegaskan komitmen kedua pemimpin untuk menyebarkan pesan toleransi di tengah gejolak global. Mereka sepakat bahwa dialog, saling menghormati, dan persatuan adalah kunci untuk menciptakan perdamaian abadi di dunia.

Berita Terkait

Stok Beras RI Pecahkan Rekor 4 Juta Ton, Mentan Optimis Tak Ada Impor di 2025
Kebijakan Khusus Arab Saudi: Jemaah RI Usia 90 Tahun Masih Bisa Berhaji
Rumah Warisan yang Tak Ditempati Bisa Diambil Negara, Ini Ketentuannya
6.291 Posko Masjid Ramah Disiapkan untuk Pemudik Lebaran 2025
Jurnalis Tempo Dapat Teror Kepala Babi
Gus Dur Masuk Bursa Calon Pahlawan Nasional 2025, Ini Daftar Lengkapnya
Sejumlah Fakta Rapat Tertutup Panja RUU TNI yang Heboh Di jagat Maya
Dugaan Kecurangan MinyaKita, Isi Tak Sesuai Takaran, Mendag Lapor ke Polisi

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 13:07 WIB

Stok Beras RI Pecahkan Rekor 4 Juta Ton, Mentan Optimis Tak Ada Impor di 2025

Minggu, 20 April 2025 - 03:53 WIB

Kebijakan Khusus Arab Saudi: Jemaah RI Usia 90 Tahun Masih Bisa Berhaji

Rabu, 26 Maret 2025 - 18:52 WIB

Rumah Warisan yang Tak Ditempati Bisa Diambil Negara, Ini Ketentuannya

Selasa, 25 Maret 2025 - 19:18 WIB

6.291 Posko Masjid Ramah Disiapkan untuk Pemudik Lebaran 2025

Sabtu, 22 Maret 2025 - 03:21 WIB

Jurnalis Tempo Dapat Teror Kepala Babi

Berita Terbaru