Nasional, SuaraNet – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan empat anggota DPRD Provinsi Jawa Timur sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pokok pikiran (pokir) dana hibah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kasus ini sebelumnya telah menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak.
“Dari anggota DPRD ada empat orang yang jadi tersangka, kalau tidak salah,” kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, dalam keterangannya pada Rabu (10/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, ia belum mengkonfirmasi apakah jumlah tersangka baru dalam kasus ini akan bertambah.
Ia mengungkapkan bahwa KPK sedang mengembangkan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus yang melibatkan Sahat Tua.
Alex juga mengkonfirmasi bahwa penyidik KPK telah melakukan penggeledahan di beberapa lokasi, termasuk kediaman anggota DPRD Jawa Timur. “Penggeledahan adalah salah satu kegiatan dalam penyidikan untuk melengkapi alat bukti,” sambungnya.
Kasus suap dana hibah Pemprov Jawa Timur ini bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan pada penghujung 2022. Sahat Tua Simanjuntak diduga menerima suap untuk mengusulkan pokir dari berbagai kelompok masyarakat (Pokmas).
Namun, nama-nama kelompok masyarakat yang diusulkan terkesan tidak wajar, seperti Pokmas Kalang Kabut, Pokmas Sadis, Pokmas Paterpan, Lidah Buaya, Tak Mampu, Staples, dan Itachi (nama karakter dalam animasi Naruto). Sahat didakwa menerima suap sebesar Rp39,5 miliar.
Akibat perbuatannya, Sahat dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara oleh Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) di Pengadilan Negeri Surabaya.
Penulis : Fahrur Rozi
Editor : Anam Khair