Pangeran Diponegoro Dibuang ke Manado: Kisah Tragis Perjuangan Seorang Pahlawan

- Publisher

Kamis, 7 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Penangkapan Pangeran Diponegoro” ini adalah khayalan sang pelukis. Sepertinya harus membuang jauh-jauh pemikiran tersebut. (Gambar: Bacaterus.com)

“Penangkapan Pangeran Diponegoro” ini adalah khayalan sang pelukis. Sepertinya harus membuang jauh-jauh pemikiran tersebut. (Gambar: Bacaterus.com)

SuaraNet– Pangeran Diponegoro, seorang pahlawan nasional Indonesia yang dikenal dengan perjuangannya melawan penjajah Belanda, akhirnya harus berakhir dengan tragis, di mana ia harus dibuang ke Manado, Sulawesi Utara.

Pangeran Diponegoro lahir di Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785. Ia adalah putra dari Sultan Hamengkubuwono III. Sejak kecil, Pangeran Diponegoro sudah memiliki jiwa patriotik yang tinggi. Ia melihat bagaimana rakyat Jawa menderita akibat penjajahan Belanda.

Pada tahun 1825, Pangeran Diponegoro akhirnya memutuskan untuk mengangkat senjata melawan Belanda. Perang yang dikenal dengan nama Perang Jawa ini berlangsung selama lima tahun, dan berakhir dengan kekalahan Pangeran Diponegoro.

ADVERTISEMENT

Suaranet.id

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kekalahan

Pada tanggal 28 Maret 1830, Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda. Ia kemudian dibuang ke Manado, Sulawesi Utara. Pangeran Diponegoro diasingkan di Benteng Amsterdam, yang terletak di tepi pantai Manado.

Kehidupan Pangeran Diponegoro di Manado sangatlah menyedihkan. Ia harus hidup dalam pengasingan, jauh dari keluarga dan tanah kelahirannya. Ia juga harus hidup dalam pengawasan ketat dari Belanda.

Baca Juga  Harus Tahu! Berikut Panduan Memilih Pasangan dalam Islam

Kehidupan di Manado

Pangeran Diponegoro diizinkan untuk tinggal di rumah pribadinya di Benteng Amsterdam. Ia juga diizinkan untuk membawa beberapa pengikutnya.

Pangeran Diponegoro menghabiskan sisa hidupnya di Manado. Ia meninggal dunia pada tanggal 8 Januari 1855, dalam usia 69 tahun.

Kisah Tragis

Kisah Pangeran Diponegoro adalah kisah perjuangan yang tragis. Ia berjuang untuk membela rakyatnya, namun akhirnya harus berakhir dengan kekalahan dan pengasingan.

Pangeran Diponegoro adalah sosok yang gigih dan pantang menyerah. Ia berjuang selama lima tahun melawan Belanda, meski akhirnya harus kalah.

Pangeran Diponegoro juga adalah sosok yang humanis. Ia selalu memperhatikan kesejahteraan rakyatnya, bahkan dalam pengasingan.

Simbol Perjuangan Rakyat Indonesia

Pangeran Diponegoro adalah sosok yang sangat dihormati oleh rakyat Indonesia. Ia adalah seorang pejuang yang rela mengorbankan segalanya untuk membela rakyatnya.

Kisah perjuangan Pangeran Diponegoro telah menginspirasi banyak orang, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Ia telah menjadi simbol perjuangan rakyat Indonesia terhadap penjajah.

Pangeran Diponegoro adalah sosok yang patut kita teladani. Ia adalah seorang pejuang yang gigih dan pantang menyerah. Ia adalah sosok yang selalu berjuang untuk kebenaran dan keadilan.

Baca Juga  Proyek Naturalisasi Timnas Indonesia Gemuk, Bagaimana Nasib Bek Lokal?
Print Friendly, PDF & Email

Berita Terkait

Etika Mencari Ilmu dalam Islam, Memperkaya Diri dengan Keberkahan
Panduan Memilih Hewan Kurban Terbaik untuk Idul Adha
Menelusuri Akar Tradisi Kurban yang Membentang Abad
Potret Achmad Baidowi, Calon Bupati Pamekasan Melalui Kacamata Kiai Tijani
Karakteristik Ideal Penuntut Ilmu Menurut Pemikiran Imam Al-Ghazali
Lesbumi PCNU Pamekasan Awali 100 Tahun A.A. Navis
Kata dan Rupa Danarto dalam Tilikan Hyphen
Menyibak Keutamaan dan Rahasia Amalan Hari Jumat

Berita Terkait

Senin, 12 Agustus 2024 - 15:37 WIB

Etika Mencari Ilmu dalam Islam, Memperkaya Diri dengan Keberkahan

Minggu, 16 Juni 2024 - 10:44 WIB

Panduan Memilih Hewan Kurban Terbaik untuk Idul Adha

Minggu, 16 Juni 2024 - 10:17 WIB

Menelusuri Akar Tradisi Kurban yang Membentang Abad

Senin, 10 Juni 2024 - 09:37 WIB

Potret Achmad Baidowi, Calon Bupati Pamekasan Melalui Kacamata Kiai Tijani

Kamis, 6 Juni 2024 - 22:10 WIB

Karakteristik Ideal Penuntut Ilmu Menurut Pemikiran Imam Al-Ghazali

Berita Terbaru