Internasional, SuaraNet – Peperangan di Jalur Gaza semakin meruncing, dengan serangan terus berlanjut dan ancaman militer Israel untuk menghancurkan Hamas.
Menurut laporan terbaru dari Reuters pada Senin (16/10), Israel terus melancarkan serangan di wilayah tersebut. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bersumpah untuk menghancurkan Hamas, sementara pasukan darat Israel bersiap untuk bergerak ke Jalur Gaza.
Netanyahu menyatakan di hadapan parlemen Minggu waktu setempat, “Hamas berpikir kita akan hancur. Justru kita yang akan menghancurkan Hamas.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
anggota militer Israel, Lerner, (IDF), juga menyatakan bahwa militer berencana untuk menyerang Hamas dari atas, melalui institusi-institusinya. “Kami tidak mencari perang ini, namun kami akan memenangkannya,” ujarnya seperti yang dilansir dari “This Week”
Diketahui bahwa IDF telah menyebar ke komunitas di sepanjang perbatasan dengan Lebanon sebagai tindakan antisipasi terhadap potensi peningkatan kekerasan terhadap Hizbullah. Hizbullah sebelumnya telah beberapa kali menyerang Israel sebagai tanggapan terhadap serangan-serangan ke Gaza.
Israel sendiri telah menginstruksikan 1,1 juta warga Gaza untuk mengungsi ke selatan sejak akhir pekan. IDF sedang mempersiapkan serangan besar-besaran ke utara, melalui darat, laut, dan udara.
Hamas telah meminta warga Palestina, baik di Jalur Gaza maupun Tepi Barat, untuk mempertahankan tanah mereka dan mengabaikan pesan Israel.
Sampai Senin ini, serangan udara masih terus berlanjut di Gaza, terutama di bagian utara. Israel telah melancarkan beberapa artileri, termasuk roket.
Korban jiwa dari sisi Palestina terus bertambah, dengan lebih dari 2.670 warga Palestina tewas sejak 7 Oktober akibat serangan udara dan bombardir Israel. Al-Jazeera melaporkan bahwa sebagian besar korban adalah anak-anak dan wanita di Gaza, dan setidaknya 9.600 orang terluka.
Sementara di sisi Israel, korban tewas mencapai 1.300 orang dan lebih dari 3.400 orang terluka. Dengan begitu, total korban tewas dari kedua belah pihak mencapai hampir 4.000 orang.
Gaza adalah wilayah sempit yang terletak di antara Mesir, Israel, dan Laut Mediterania, dan telah menjadi sasaran serangan Israel sebagai respons terhadap serangan Hamas.
Peperangan antara Hamas dan Israel pecah pada 7 Oktober, dimulai oleh serangan multi-cabang dari Hamas dengan ribuan roket yang ditujukan ke Tel Aviv dan Yerusalem. Pertempuran berlanjut hingga malam hari, melibatkan pasukan Israel dan milisi Hamas di beberapa lokasi Israel, yang juga melibatkan warga sipil.
Hamas sebelumnya telah menculik beberapa warga Israel, dan konflik ini juga dipicu oleh serangan-serangan Israel di wilayah Masjid Al-Aqsa, tempat suci bagi umat Islam. Hamas menjelaskan bahwa operasinya adalah tanggapan atas kekejaman yang dialami oleh warga Palestina selama beberapa dekade.
Penulis : Fahrur Rozi
Editor : Mosdalifah