Pakistan, SuaraNet– Negeri Pakistan merasakan kepedihan yang mendalam setelah serangan ganda yang mematikan di Mastung dan Khyber Pakhtunkhwa. Ledakan di sebuah masjid di Mastung pada hari Jumat 29 September 2023 merenggut nyawa 59 orang, sementara serangan di Khyber Pakhtunkhwa menambah daftar korban jiwa yang sudah terlalu panjang.
Pemerintah Pakistan dengan tegas mengecam serangan tersebut, bersumpah untuk membawa para pelaku keadilan. Menteri Dalam Negeri, Sarfaraz Bugti, menuduh badan intelijen India, Research & Analysis Wing (RAW), terlibat dalam serangan Mastung tanpa memberikan bukti konkret.
Ketegangan antara Pakistan dan India semakin meruncing, menciptakan atmosfer tegang di kawasan tersebut. Sementara itu, masyarakat Pakistan terus berduka dan bersiap untuk pemilihan nasional yang semakin dekat.
Wasim Baig, juru bicara departemen kesehatan Balochistan, menyampaikan bahwa lebih banyak korban meninggal di rumah sakit, meningkatkan angka kematian akibat serangan tersebut. Petugas medis berjuang keras merawat yang terluka, sementara kekhawatiran akan serangan berikutnya tetap menghantui.
Polisi Pakistan telah memulai penyelidikan terhadap kedua serangan tersebut, berharap dapat mengidentifikasi dan menghadapi para pelaku kejam ini. Sampel DNA dari penyerang bom bunuh diri dikirim untuk analisis forensik, membuka jalan menuju kebenaran.
Situasi ini semakin meruncing menjelang pemilihan nasional, mengguncang fondasi keamanan dan stabilitas di Pakistan. Dunia menyoroti tragedi ini, memanggil untuk tindakan tegas dan solidaritas global dalam menghadapi terorisme yang terus mengancam kehidupan dan kebebasan.