Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov Angkat Suara mengenai Usulan Damai Prabowo dan Jokowi Soal Perang Rusia – Ukraina

- Publisher

Kamis, 13 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kementrian Luar Negeri Rusia Saat Buka Suara Soal Usulan Jokowi - Prabowo (foto: istimewa)

Kementrian Luar Negeri Rusia Saat Buka Suara Soal Usulan Jokowi - Prabowo (foto: istimewa)

SuaraNet – Internasional – Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov telah memberikan tanggapannya terkait usulan damai yang diajukan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) terkait perang di Ukraina.

Menurut Lavrov, negara-negara Barat sering kali mengabaikan inisiatif damai yang berasal dari negara-negara berkembang, termasuk usulan dari Indonesia.

“Dalam kunjungan Presiden Jokowi ke Moskow pada 30 Juni 2022, beliau membicarakan pentingnya gencatan senjata, bantuan kemanusiaan, dan keamanan pangan, serta mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan komunikasi antara pemimpin Rusia dan Ukraina,” ujar Lavrov dalam sebuah wawancara yang dikutip dari transkrip dengan surat kabar Indonesia pada Senin (11/7).

Selain itu, Lavrov juga menyebutkan usulan damai yang disampaikan oleh Prabowo saat pertemuan antara Menteri Pertahanan di Shangri-La Dialogue pada 3 Juni yang lalu di Singapura.

“Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, juga membahas penyelesaian krisis di Ukraina. Namun, Kyiv menolak gagasan tersebut dengan mengatakan bahwa saat ini tidak diperlukan mediator,” kata Lavrov seperti yang dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri Rusia.

Baca Juga  Menhan Prabowo dan Menlu Blinken Bahas Upaya Capai Perdamaian Abadi di Palestina

Beberapa poin usulan yang diajukan oleh Prabowo antara lain adalah gencatan senjata, pembentukan zona demiliterisasi, pengerahan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta referendum di wilayah yang menjadi sengketa.

Ukraina saat itu menilai usulan yang diajukan oleh Prabowo memiliki perspektif yang sejalan dengan Rusia.

Lavrov kemudian membahas mengenai proposal damai dari Ukraina. Menurutnya, usulan tersebut mencerminkan agresivitas pemerintah Kyiv dan para pelindung eksternal mereka, terutama negara-negara Barat.

“Mereka mencoba memberikan tekanan melalui satu-satunya pilihan yang mungkin untuk penyelesaian. Sebagai akibatnya, terbentuklah paket ultimatum yang ditujukan kepada Rusia, yaitu tuntutan untuk mengadakan pengadilan atas kepemimpinan militer-politiknya,” ujar Lavrov.

Menurut Menlu Rusia, Ukraina mencoba melegitimasi tuntutan-tuntutan tersebut dengan menggelar “pertemuan puncak perdamaian” dalam waktu dekat dan mengundang negara-negara berkembang.

“Saya yakin rakyat Indonesia sangat memahami motif berbahaya di balik rencana ini dan tidak akan terjebak oleh retorika palsu dari mereka yang berjuang hingga titik akhir di Ukraina,” tambah Lavrov.

Berita Terkait

Stok Beras RI Pecahkan Rekor 4 Juta Ton, Mentan Optimis Tak Ada Impor di 2025
Kebijakan Khusus Arab Saudi: Jemaah RI Usia 90 Tahun Masih Bisa Berhaji
Rumah Warisan yang Tak Ditempati Bisa Diambil Negara, Ini Ketentuannya
6.291 Posko Masjid Ramah Disiapkan untuk Pemudik Lebaran 2025
Jurnalis Tempo Dapat Teror Kepala Babi
Gus Dur Masuk Bursa Calon Pahlawan Nasional 2025, Ini Daftar Lengkapnya
Sejumlah Fakta Rapat Tertutup Panja RUU TNI yang Heboh Di jagat Maya
Dugaan Kecurangan MinyaKita, Isi Tak Sesuai Takaran, Mendag Lapor ke Polisi

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 13:07 WIB

Stok Beras RI Pecahkan Rekor 4 Juta Ton, Mentan Optimis Tak Ada Impor di 2025

Minggu, 20 April 2025 - 03:53 WIB

Kebijakan Khusus Arab Saudi: Jemaah RI Usia 90 Tahun Masih Bisa Berhaji

Rabu, 26 Maret 2025 - 18:52 WIB

Rumah Warisan yang Tak Ditempati Bisa Diambil Negara, Ini Ketentuannya

Selasa, 25 Maret 2025 - 19:18 WIB

6.291 Posko Masjid Ramah Disiapkan untuk Pemudik Lebaran 2025

Sabtu, 22 Maret 2025 - 03:21 WIB

Jurnalis Tempo Dapat Teror Kepala Babi

Berita Terbaru