Jakarta, SuaraNet – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyatakan optimis bahwa pasangan Calon Presiden Ganjar Pranowo dan Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno akan meraih kemenangan dalam Pilpres 2024 mendatang.
“Arahan utama dari seorang presiden dan wakil presiden adalah untuk memenangkan pemilihan, dan indikator terpenting yang dipertimbangkan adalah seberapa besar tingkat elektabilitas kandidatnya,” ujar Achmad Baidowi, Ketua DPP PPP, dalam sebuah diskusi tentang Pemilih Muda dan Prospek PPP Pasca Bergabungnya Sandiaga Uno yang diadakan di Cikini, Jakarta, pada hari Selasa (27/6).
Politikus yang akrab disapa Awiek itu mengacu pada hasil survei terbaru dari Algoritma Research and Consulting yang menempatkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno pada posisi teratas dalam tingkat elektabilitas dibandingkan dengan nama-nama potensial lainnya. Awiek meyakini bahwa popularitas Sandiaga akan berkontribusi pada kemenangan Ganjar di tahun 2024 mendatang.
“PPP yakin bahwa paket Ganjar-Sandiaga Uno akan berhasil memenangkan kontestasi ini, tidak peduli dengan siapa lawannya. Optimisme ini sedang kita bangun dan kita sebarkan di dalam struktur PPP. Dengan demikian, kita menyadari bahwa keputusan yang diambil pada rapat pimpinan nasional ini bukan hanya meningkatkan popularitas PPP dan persepsi publik terhadap PPP, tetapi juga mendapatkan dukungan yang lebih besar,” jelasnya.
Awiek juga menegaskan bahwa dalam kurun waktu sembilan bulan terakhir, PPP telah mengimplementasikan sejumlah strategi politik, termasuk mengundang tokoh-tokoh publik yang populer untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan mereka. Salah satu hasil dari upaya tersebut adalah terjalinnya komunikasi dengan Sandiaga Uno, yang akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan PPP.
“Ketika PPP menjalin komunikasi dengan para tokoh ini, ternyata Pak Sandiaga Uno tertarik dengan PPP. Seperti yang terbukti dengan deklarasinya untuk bergabung dengan PPP pada tanggal 14 Juni, setelah vakum selama dua bulan dari partai. Hal ini tidaklah mudah,” ucapnya.
“Langkah-langkah yang diambil oleh PPP untuk melibatkan tokoh-tokoh populer tersebut telah menghasilkan dampak positif. Awal tahun ini, hasil survei PPP hanya mencapai 2,9%, namun pada bulan Mei dan awal Juni, angka tersebut meningkat menjadi 4,1%. Perlu diingat bahwa ini bukan hasil dari Pemilu, melainkan hanya prediksi. Namun, hal ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan dalam upaya politik PPP,” tambahnya.
Awiek mengakui bahwa saat ini belum terbentuk koalisi yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Hingga saat ini, kerja sama politik baru terbentuk antara PPP dan PDIP.
Ia meyakini bahwa situasinya masih dinamis hingga nama-nama calon presiden dan calon wakil presiden diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menurutnya, nama-nama tersebut masih bisa berubah hingga menit terakhir sebelum batas waktu pendaftaran.
“Tidak hanya koalisi atau calon-calon yang saat ini didukung oleh PDIP dan koalisi yang terbentuk, namun jika kita melihat sejarah pencalonan presiden dan wakil presiden, hal-hal dapat berubah bahkan pada hari terakhir sebelum pendaftaran ke KPU. Bahkan deklarasi yang dilakukan hanya berjarak 100 meter pun bisa dibatalkan. Namun, PPP tetap optimis dan strategi politik yang kita jalankan akan sejalan dengan PDIP,” ujarnya.
“Kami berharap negosiasi-negosiasi yang dilakukan oleh PPP hari ini akan berhasil, dan kami tetap optimis,” tambahnya.