PAMEKASAN, SUARANET-Pembentukan Forum Doktor Peradaban (FDP) sebagai motor penggerak pembangunan pendidikan berbasis kultural dan Pondok Pesantren.
Penyampaian tersebut disampaikan Prof. Dr. Zainuddin Syarif, selaku Ketum DPP Peradaban dalam acara kongres perdana melalui via Zoom Meeting.
Prof. Dr. Zainuddin Syarif, Ketum DPP Peradaban, menyampaikan bahwa program kerja forum doktor peradaban nantinya adalah menggerakkan seluruh potensi anggota dalam hal peningkatan kapasitas keilmuan para dosen.
“Kita bisa bekerja sama dengan pemerintah, para pelaku usaha dan industri, seluruh komponen pendidikan di Indonesia dan tidak ketinggalan pula yang paling penting harus mampu menjadi motor penggerak pembangunan pendidikan berbasis kultural dan pondok pesantren,” ujarnya. Kamis (01/12/2022).
Melirik pendidikan di Pesantren, kata Dr. Zainuddin Syarif mengungkapkan, bahwa semangat pendidikan berbasis pesantren akan selalu diperhatikan dan dikembangkan, agar nantinya pesantren menjadi basis pendidikan karakter yang memiliki ciri khusus.
“Jadi bagaimana kita bisa menjadikan Pendidikan di Pesantren ini nantinya menjadi basis pendidikan karakter yang memiliki ciri khusus,” imbuhnya.
Mantan Direktur Pascasarjana IAIN Madura Dr. H. Zainuddin Syarif, itu menjelaskan ada 23 Doktor Alumni Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar tersebar di dalam dan luar negeri.
“Kegiatan kongres ini terwujud atas inisiatif DPP Peradaban melalui event Pena Santri 2022. Ini kekuatan Pesantren yang tercecer. Kalau bisa bersinergi dalam bingkai Forum Doktor Peradaban akan lebih dahsyat,” katanya.
Lebih lanjut, ia menegaskan semua anggota FDP memiliki peranan penting di instansi-instansi yang berbeda. Dua orang Doktor berada di Malaysia pada kampus yang berbeda pula. Satu orang di UII Jogjakarta, satu lagi di UIN Jogjakarta. Dua Doktor di UIN Sunan Ampel Surabaya.
Selanjutnya, satu Doktor di Universitas Trunojoyo Negeri Bangkalan. Satu orang di UII (Universitas Islam Internasional) Dalwa Bangil. Dua orang di IAIN Madura. Tiga orang di IAI Al-Khairat Pamekasan. Satu orang di STAI Al-Mujtama Pamekasan. Selebihnya ada di STAI Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan.
Sementara Affan Hasyim dari UIN Suka bahwa FDP ini bisa berkembang menjadi “Tim Thank” DPP Peradaban yang dapat membantu secara konseptual terhadap kegiatan pada bidang-bidang DPP, misalnya bidang Pendidikan dan penelitian dan pengembangan (Litbang).
“Masih banyak Khazanah pesantren yang bisa menjadi garapan FDP ke depan. Misalnya dengan memfokuskan pada reaktualisasi atau bisa juga pada digitalisasi khazanah pesantren tersebut,”imbuhnya.
Di sisi lain, FDP ini nanti juga dapat mendukung proses pengembangan lembaga perguruan tinggi milik Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar menjadi Universitas berkelas Internasional sebagaimana capaian UII Dalwa.
“Jadi sebaiknya FDP bergerak dalam bidang keilmuan saja. Kita mempromosikan FDP sebagai Forum ilmiah yang berkontribusi kepada masyarakat,” katanya.
Setelah sesi diskusi mengenai bentuk dan arah FDP. Akhirnya secara aklamasi terpilih H. Ahmad Cholil, selaku ketua FDP dan Dr. Abdul Mukit, sebagai sekretaris FDP.
FDP ini secara resmi akan dilaunching pada acara puncak penutupan Pena Santri 2022 pada hari Minggu 4 Desember 2022 di Pondok Pesantren Darul Ulum Banyuanyar.