Makassar, SuaraNet – Kasus produksi dan peredaran uang palsu yang terungkap di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar terus diusut. Hingga kini, polisi telah menahan belasan tersangka yang diduga terlibat dalam jaringan tersebut.
Satuan Reserse Kriminal Polres Gowa juga melaporkan adanya kabar duka terkait salah satu staf UIN Alauddin berinisial M. Staf tersebut meninggal dunia setelah kasus ini mencuat. Berdasarkan informasi awal, M diduga sempat menyerahkan uang palsu kepada tersangka SU.
“Kami memperoleh informasi bahwa M menyerahkan uang palsu kepada SU, namun belum ada fakta yang mendukung lebih jauh,” ujar salah satu penyidik, Bahtiar, Minggu (22/12).
Meski demikian, keterlibatan M dalam jaringan sindikat ini belum dapat dipastikan. Bahtiar menyebutkan bahwa pihaknya belum memiliki bukti yang mengaitkan M dengan para tersangka lainnya, seperti AI dan MN.
Sementara itu, penyelidikan terhadap terduga pemodal, ASS, yang disebut-sebut membiayai pengadaan bahan cetak uang palsu untuk tersangka MS dan AI, terus dilakukan. Polisi telah melayangkan surat panggilan pemeriksaan kepada ASS.
“Surat pemeriksaan terhadap ASS telah dikirimkan,” ujar Bahtiar.
Kapolres Gowa, AKBP Reonald TS Simanjuntak, meminta masyarakat yang menemukan uang palsu untuk segera melapor ke pihak berwenang. Ia mengimbau agar uang palsu yang ditemukan diserahkan ke kantor polisi terdekat guna mendukung proses hukum.
“Jika masyarakat menemukan uang palsu, segera laporkan ke polsek atau polres,” tegasnya.
Pengungkapan kasus ini dilakukan oleh Polres Gowa bersama Polda Sulsel. Lokasi produksi uang palsu ditemukan berada di gedung perpustakaan Kampus 2 UIN Alauddin Makassar.
Penulis : Mosdalifah
Editor : Anam Khair