Surabaya, SuaraNet — Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga harus menerima konsekuensi serius setelah karya seni satir berupa karangan bunga yang mereka pasang menjadi viral. Dekanat FISIP memutuskan untuk membekukan BEM setelah karya tersebut memicu respons publik yang luas dan dianggap sensitif oleh pihak kampus.
Karya karangan bunga, yang berisi ucapan selamat atas pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, dipajang di Taman Barat FISIP pada Selasa (22/10) pukul 15.00. Hanya beberapa jam kemudian, karangan bunga itu ditarik kembali karena hujan. Meski begitu, pesan tersebut telah tersebar di media sosial, termasuk X dan TikTok, dan segera mendapat sorotan luas, terutama di kalangan mahasiswa.
Pada Kamis (24/10), Komisi Etik Fakultas memanggil perwakilan BEM FISIP untuk mengklarifikasi maksud dari pemasangan karangan bunga itu. Pertemuan pun digelar pada Jumat (25/10) pagi, dengan kehadiran Presiden BEM Tuffahati Ullayyah dan beberapa anggota kabinet lainnya.
Namun, pada sore harinya, BEM FISIP menerima surel dari dekanat dengan surat resmi No. 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 yang berisi keputusan pembekuan organisasi mahasiswa tersebut.
Tuffahati menyatakan bahwa BEM FISIP berkomitmen untuk mengembangkan jiwa kritis dan kepekaan sosial di kalangan mahasiswa sejak kabinet Panca Aksara terbentuk. Menurutnya, karya satir ini hanyalah bagian dari upaya mereka untuk menghidupkan semangat tersebut.
“Hampir seluruh janji program kerja kami telah terlaksana, termasuk karya seni satire ini. Kami akan tetap solid dan melanjutkan tugas kami demi kepentingan Civitas Akademika FISIP,” tegasnya. BEM FISIP berencana mengadakan pertemuan dengan dekan pada Senin (28/10) untuk mendiskusikan kelanjutan dari pembekuan ini.
Dekan FISIP Unair, Prof Dr. Bagong Suyanto, belum memberikan banyak komentar mengenai langkah pembekuan ini, namun membenarkan adanya rencana pertemuan tersebut. “Kita akan bahas lebih lanjut pada Senin,” ujar Bagong singkat.
Presiden BEM Unair, Aulia Thaariq Akbar, juga mengonfirmasi pembekuan ini dan menyatakan dukungan penuh untuk advokasi jika diperlukan.
“Kami terus berkomunikasi dengan Presiden BEM FISIP dan siap memberikan bantuan dalam advokasi,” pungkasnya.
Penulis : Fahrur Rozi
Editor : Umarul Faruk