Jakarta, SuaraNet – Serangan Israel ke daerah Rafah terus berlanjut sejak Senin (6/5). Hal ini semakin memperpanjang konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung lama.
Hingga saat ini, serangan ke Rafah masih berlanjut meski ada seruan dari Pengadilan Internasional PBB (ICJ) pada Jumat lalu yang meminta penghentian operasi tersebut. Namun, kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetap melanjutkan serangan ke wilayah pengungsi terakhir di Gaza itu.
Demonstrasi terjadi di sejumlah kedutaan besar Israel di berbagai negara, menuntut dihentikannya perang. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga memberikan pernyataan mengejutkan yang menyindir PBB dengan menyebut “mati-nya” semangat lembaga tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rafah, kota perbatasan antara Gaza dan Mesir, telah menjadi target serangan Israel dalam beberapa waktu terakhir. Kota ini merupakan tempat pengungsian terakhir bagi lebih dari satu juta rakyat Palestina yang mengungsi akibat agresi tersebut.
Mayoritas negara-negara besar di dunia mengutuk keras serangan Israel. Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan operasi militernya di Rafah.
Achmad Baidowi, Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI Komisi 6 dari Fraksi PPP, menyatakan keprihatinannya atas situasi di Rafah dalam kampanye “All Eyes On Rafah”.
“Kita menyaksikan dan dunia bersaksi bahwa tragedi ini merupakan salah satu yang paling kejam dalam sejarah, mulai dari Pembakaran rakyat Palestina, penembakan, dan pembunuhan balita dengan sadis menjadi bukti kekejaman yang tidak bisa kita abaikan,” papar Baidowi.
“Mari buka mata dan hati kita doakan saudara-saudara kita di Palestina dan kutuk keras tindakan Zionis, sebarkan seluruh postingan tentang “All Eyes On Rafah” ke seluruh media sosial agar bisa menyerukan dan membela keadilan serta kemanusiaan,” tambahnya.
Penulis : Fahrur Rozi
Editor : Anam Khair