Simalungun, SuaraNet- Calon Presiden Anies Baswedan melakukan kunjungan istimewa ke Pondok Persulukan Serambi Babussalam, Nagori Jawa Tongah, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun pada Jumat (3/11/2023). Dalam pertemuan khusus ini, Anies bertemu dengan Tuan Guru Batak, Syekh Dr. Ahmad Sabban elRahmaniy Rajagukguk MA. Uniknya, pertemuan ini tidak dihadiri oleh tokoh-tokoh rombongan Anies atau pimpinan DPC dan DPD Koalisi Partai Pendukung Anies Baswedan di Simalungun.
Pertemuan, yang dianggap sebagai momen sakral dan penuh spiritual, melibatkan Anies, istrinya, beberapa tokoh, dan para tuan guru dari berbagai pondok persulukan di Sumatera Utara. Mereka berkumpul untuk bersilaturahmi, memberi nasihat, dan berdoa. Dalam wawancara dengan media, Tuan Guru Batak menyampaikan, “Pak Anies diterima di ruang khusus para tuan-tuan guru yang hadir mewakili pondoknya. (Kita) duduk berkumpul bersama di situ, bersilaturahmi, saling memberi nasihat dan saling mendoakan.”
Tuan Guru Batak menekankan bahwa Anies mendoakan cita-cita mulia bagi bangsa, termasuk keinginan untuk mewujudkan Indonesia yang makmur, adil, dan penuh keteladanan. “Kita mendoakan pemilu ke depan riang gembira, sejuk dan damai,” tambahnya.
Meski Anies diakui sebagai putra terbaik bangsa, Tuan Guru Batak menegaskan bahwa dirinya tidak ingin terlibat dalam politik praktis, sesuai dengan adab pondok persulukan yang tidak memperbolehkan keterlibatan dalam politik praktis. Ia menyaksikan antusiasme para tuan guru dan masyarakat setempat yang menyambut Anies dengan gembira.
Anies Baswedan, dalam interaksi dengan Tuan Guru Batak, mengungkapkan kesan terkesan atas penerimaan di Pondok Persulukan tersebut. Ia menerima sorban [imamah] sebagai simbol penghormatan, diingatkan akan perjuangan Pangeran Diponogoro, dan diberi ulos Simalungun di panggung halaman pondok. Selain itu, Anies menyampaikan bahwa doa-doa dan harapan untuk pemilu mendatang dilaksanakan dengan riang gembira, sejuk, dan damai.
Pertemuan ini mencerminkan harmoni antara keberagaman budaya dan nilai-nilai spiritual dalam konteks perpolitikan. Selain itu, momen ini juga menjadi wujud dukungan dan doa dari kalangan tuan guru untuk cita-cita Anies Baswedan dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.