Surabaya, SuaraNet- Sebuah kejadian mengerikan menggemparkan masyarakat Indonesia. Seorang anak anggota DPR dikabarkan melakukan penganiayaan yang mengakibatkan kematian pacarnya di Surabaya. Pasangan ini baru menjalin hubungan selama 5 bulan sebelum tragedi ini terjadi.
Pelaku kejam yang terlibat dalam penganiayaan ini adalah Gregorius Ronald Tannur (31), seorang pria asal Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Korban adalah seorang perempuan berinisial DSA (29) dari Sukabumi, Jawa Barat. Kekejaman yang dilakukan oleh pelaku terhadap kekasihnya ini mengundang rasa kaget dan kecaman dari masyarakat luas.
Kasus ini semakin menyedihkan ketika terungkap bahwa korban DSA meninggalkan seorang anak. Sejumlah murid SD yang merupakan teman anak tunggal DSA terlihat berduka di rumah duka di Sukabumi. Saepudin, Ketua RT setempat, mengungkapkan bahwa DSA adalah seorang janda yang telah lama meninggalkan anak dan orangtuanya. Anak korban yang berusia 12 tahun masih bersekolah di SD setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jenazah DSA telah dimakamkan di pemakaman desa setempat, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga dan teman-temannya. Kejadian ini berawal dari pertengkaran antara pasangan tersebut setelah mereka menghabiskan waktu karaoke bersama dengan teman-teman mereka. Hasil penyidikan polisi mengungkapkan bahwa keduanya juga dalam pengaruh alkohol saat kejadian penganiayaan terjadi di area parkir.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Pasma Royce, mengungkapkan detail keji dari tindakan pelaku. Pelaku menendang kaki kanan korban hingga membuatnya terjatuh dan memukul kepala korban dengan botol minuman keras. Penganiayaan ini berlanjut di tempat parkir, di mana Ronald diduga melindas tubuh korban dengan mobilnya dan terseret sejauh 5 meter.
Meskipun pelaku sempat memberikan pertolongan pertama dan membawa korban ke rumah sakit, nyawa DSA tak dapat diselamatkan. Tragedi ini menciptakan gelombang kecaman dan keprihatinan di masyarakat Indonesia, menyoroti kekerasan dalam hubungan dan perlunya tindakan tegas terhadap pelaku.
Kejadian ini menjadi bukti kejamnya dunia yang kita tinggali, di mana kasus penganiayaan hingga kematian masih terjadi. Masyarakat Indonesia berharap agar pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya yang kejam ini, dan semoga tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya menghormati dan melindungi sesama.
Penulis : Musdalifah
Editor : Nurul Aini