Jakarta, SuaraNet – Altafasalya Ardnika Basya Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) meminta maaf usai membunuh juniornya, Muhammad Naufal Zidan, pihak keluarga Zidan menolak permintaan Altaf dan berharap pelaku agar tetap menjalankan hukuman mati.
Hal tersebut disampaikan oleh Fais selaku paman Zidan dalam konferensi pers di Polres Depok, Sabtu (5/8).
Pihak korban berharap kasus tersebut berakhir sampai pada putusan hakim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami sekeluarga tidak akan mengatasi dengan emosional, tapi kami berkomitmen kawal ini sampai tuntas, sampai berakhirnya nanti putusan di majlis hakim,” tuturnya.
Bahkan, ia menilai permohonan maaf dari Altaf sebagai hal yang wajar, ia menekankan kasus yang menimpa keponakannya harus berakhir dengan hukum yang berlaku.
“Permintaan maaf hal yang wajar, tapi kembali lagi, negara kita negara hukum. Kalau misalnya minta maaf, kita selesaikan saja di mata hukum. Kita kan punya undang-undang yang berlaku di negara ini,” tegasnya.
Selaras dengan tersebut, keluarga korban menekankan pada Pasal 340. Sebab, keluarga menilai ada sebuah perencanaan pelaku untuk menghilangkan nyawa MNZ.
Ia meyakini kejadian yang menimpa keponakannya juga tidak bisa diterima andai terjadi di kubu pelaku. Itu sebabnya, keluarganya menginginkan semua mengikuti proses hukum.
“Karena ini ada pasal yang menuntut dan ada perencanaan, kami dari pihak keluarga menekankan pasal 340 terkait hukuman mati. Kita selaku orang tua sendiri, apalagi saya yakin dari si pelaku orang tuanya tidak akan mau anaknya dibegitukan juga,” imbuhnya.
“Minimal kita ikuti proses hukum yang berlaku di negara ini. Apalagi dikawal dari teman-teman kepolisian, kejaksaan, nantinya sampai tuntas, sampai putusannya juga,” pungkasnya.