Suaranet.id-Ramadan adalah bulan yang agung, bulan yang mulia dan penuh dengan keberkahan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
أيها الناس قد أظلكم شهر عظيم مبارك
Artinya: “Telah datang kepada kalian bulan yang agung dan penuh keberkahan”.
Rasulullah SAW menyebutkan dalam khutbahnya:
Yang mana Rasulullah SAW memepersiapkannya sejak masuk bulan suci Rajab dengan berdoa :
اللهم بارك لي في رجب وشعبان وبلغني رمضان
Artinya: “Ya Allah berikanlah keberkahan kepadaku di bulan suci Rajab dan bulan suci Sya’ban dan sampaikanlah aku di bulan suci Ramadhan”
Kedatangannya kepada kita membawa satu diantara dua. Karena Ramadhan datang dengan membawa nikmat juga laknat, membawa pengampunan juga kesialan, membawa pahala berlipat ganda juga dosa yang berlipat pula, menjadikan orang semakin dekat dengan Allah subhanahu wa ta’ala atau menjadikan orang semakin jauh dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Bulan Ramdhan penuh dengan kemudahan dari Allah subhanahu wa ta’ala karena pintu-pintu surga di buka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :
إِذَاجَاءَرَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةُ وَغُلِّقَتْ أَبْوَبُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ
Artinya : “Apabila datang bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka,dan setansetan diikat (dibelenggu)” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bulan Ramadhan bulan kita di wajibkan untuk berpuasa sesuai yang Allah subhanahu wa ta’ala inginkan, dalam arti berpuasa dengan arti yang sesungguhnya yang menjadikan seseoarang semakin taqwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala. La’alakum tataquun (agar kalian menjadi orang-orang yang bertaqwa).
Dan di dalam berpuasa jaga puasa dari perkara-perkara yang yang bisa membatalkan puasa kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خمس يفطرن الصائم : الكذب والغيبة والنميمة واليمين الكاذبةوالنظر بالشهوة
Artinya : “Ada 5 (lima) hal yang bisa membatalkan pahala orang yang berpuasa berbohong, bergosip, mengadu domba (provokasi), sumpah palsu, dan memandang dengan pandangan syahwat atau nafsu”.
Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga. Namun menahan hati dari sifat-sifat buruk dan anggota badan dari perbuatan maksiat dan dosa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
كم من صائم ليس له من صيامه إلا الجوع والعطش
Artinya : “Berapa banyak orang yang berpuasa namun tidak mendapatkan apapun dari puasa kecuali hanya lapar dan dahaga”.
Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab mendapatkan ampunan dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah subhanahu wa ta’ala telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya.
Firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya : “Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma kesturi” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
Dan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang artinya: “Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Hadits Muttafaq ‘Alaih). Maka untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini yaitu :
• Mengimani dengan benar akan kewajiban ini, dan
• Mengharap pahala karenanya di sisi Allah ta’ala.
Ramadhan Bulan Turunya Al-Qur’an
Al-Qur’an diturunkan di bulan Ramadhan sebagai petunjuk bagi umat manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan batil).
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ
Artinya : “(Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil)…” (QS. al-Baqarah : 185).
Bacalah al-Qur’an, agendakan waktu untuk membaca al-Qur’an, renungi arti dan maknanya dalam setiap kata dan ayatnya. Imam Syafi’i radhiallahu anhu. Ketika di bulan Ramadhan mengkhatamkan al-Qur’an enam puluh kali, satu kali di siang hari dan satu kali khatam di malam hari.
Bulan Ramdahan dianjurkan untuk menghidupkan malam-malamnya dengan menjalankan Shalat Tarawih. Yakni shalat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Para Sahabat dan Khulafaur Rasyidin. Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam: “Barangsiapa mendirikan shalat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu ” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
Pada Bulan Ramadhan terdapat Lailatul Qadar
Malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, do’a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan (baca: Anjuran Doa Ramadhan). Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam : “Barangsiapa mendirikan shalat pada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).
Malam ini terdapat pada sepuluh malam terakhir, dan diharapkan pada malam-malam ganjil lebih kuat daripada di malam-malam lainnya. Karena itu, seyogianya seorang muslim yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan takut dari siksaNya, memanfaatkan kesempatan pada malam-malam itu dengan bersungguh-sungguh pada setiap malam dari kesepuluh malam tersebut dengan shalat malam, membaca al-Qur’anul Karim, dzikir, do’a, istighfar dan taubat yang sebenar-benamya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni, merahmati, dan mengabulkan do’a kita.