Pamekasan– ketua Volunteer Ganjar Milenial Center (GMC) Pamekasan, Madura ajak generasi muda tingkatkan kualitas literasi dengan cerdas memilah informasi dan aktif di komunitas literasi yang ada di Pamekasan.
Ajakan tersebut disampaikan ketua GMC Pamekasan, Umarul Faruk pada saat memberikan pengantar di acara literasi Digital GMC atau Pendidikan Melek Media dengan tema, “Post Trut dan Cara Menangkalnya” (Meluruskan Misinformasi, Malinformasi, Disinformasi dan Tangkal Hoax). Acara ini berkolaborasi dengan Bengkel Sastra dan LPM Semesta Unira.
Acara yang diikuti puluhan mahasiswa itu menghadirkan Ketua Forum Wartawan Pamekasan (FWP), Ongky Arista UA sebagai pemateri, Jumat (17/2/23) di Kafe Manifesco, Jl. Jelmak, Pamekasan.
“Acara ini sengaja digelar untuk memperluas wawasan generasi milenial di tengah beragam informasi yang membanjiri jagad maya sekarang ini,” tutur Faruk.
Mantan Pimpinan Umum LPM Activita itu mengatakan bahwa dalam komunikasi media atau komunikasi jurnalistik kerapkali didapati strategi dalam mengemas informasi tentang suatu peristiwa dengan maksud pembentukan opini publik.
“Dalam penyajian informasi ada istilah framing, ini masuk dalam kajian komunikasi yang terdapat pada pembahasan teori agenda setting,” jelas Faruk.
Faruk menjelaskan, informasi bohong atau hoax dan framing, informasi yang disajikan dengan tujuan menggiring persepsi pembaca itu berbeda. Framing bukan informasi bohong tapi serangkaian fakta yang dipilih dengan tujuan tertentu.
“Tentu saja framing tidak berbohong, tapi dalam sajian berita, ada pristiwa tertentu yang sengaja ditonjolkan bahkan ada informasi yang sengaja ditiadakan untuk membentuk persepsi publik. Freming bertujuan membangun citra, makna yang diinginkan media,” lanjutnya.
Untuk itu ia berharap, acara Literasi Digital yang diadakan GMC Pamekasan dapat diikuti secara maksimal dan materi yang disampaikan dapat membuat generasi milenial yang tergabung dalam kegiatan GMC Pamekasan cakap dalam menyerap informasi yang membanjiri jagad maya ini.
“Kami berharap acara ini diikuti dengan sunguh-sungguh, sehingga kita memiliki pisau analisis untuk melihat bagaimana sebuah realitas dibangun dan disajikan dalam dalam bentuk berita,” harapnya.
Kata Peserta Tentang Pendidikan Melek Media
Sementara itu, Fahri, peserta di acara Literasi Digital GMC Pamekasan mengungkapkan bahwa selama ini yang ia tau berita adalah fakta yang disajikan oleh pewarta tanpa memperhatikan begaimana berita disajikan atau dibingkai.
“Yah saya mendapat pengetahuan baru, yang membuat saya lebih berhati-hati dalam menyerap informasi,” ungkapnya.
Setalah mengikuti kegiatan Literasi Digital GMC Pamekasan, Fahri mengakui memiliki cara pandang yang baru dalam melihat sebuah informasi.
“Baru tau kalau ada berita yang disusun sedemikian rupa untuk kepentingan tertentu, seperti membangun makna, citra dan itu tidak disebut hoax,” tuturnya.
Kemudian ia berharap, acara-acara yang mencerdaskan generasi milenial dapat terus digelar oleh GMC Pamekasan, Madura.
“Kita perlu pendidikan yang selama ini tidak diajarkan di bangku sekolah, semoga acara seperti ini terus berlanjut dan menebar manfaat kepada khalayak,” harapnya.