Jakarta, — Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama para menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (9/9). Fokus utama rapat: mempercepat pelaksanaan program pemerintah demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Usai rapat, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk “tancap gas” dalam menjalankan berbagai program pembangunan yang sudah dirancang. Menurutnya, saat ini banyak kebijakan belum berjalan optimal dan perlu dipercepat pelaksanaannya.
“Kebijakan-kebijakan sekarang belum berjalan lancar. Rapat tadi memutuskan untuk mempercepat semuanya. Harapannya, ekonomi bisa tumbuh lebih cepat,” ujar Purbaya.
Defisit APBN Aman, Ekonomi Diprediksi Tumbuh hingga 6,7 Persen
Menanggapi isu seputar defisit fiskal, Purbaya menegaskan bahwa pemerintah tetap berpegang pada aturan, yakni menjaga defisit di bawah 3 persen sesuai undang-undang. Ia juga membantah anggapan bahwa defisit APBN otomatis menyebabkan inflasi.
“Defisit tidak otomatis memicu inflasi. Pertumbuhan ekonomi kita masih kuat, diperkirakan di kisaran 6,5 sampai 6,7 persen. Jadi masih aman,” jelasnya.
Fokus Ciptakan Lapangan Kerja dan Jaga Stabilitas
Pemerintah saat ini tengah menyiapkan percepatan implementasi berbagai program yang dinilai bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja.
“Kuncinya di percepatan. Semakin cepat ekonomi pulih, semakin banyak lapangan kerja tercipta. Itu yang dikejar pemerintah,” tegas Purbaya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter. Dalam hal ini, koordinasi dengan Bank Indonesia terus dilakukan agar kebijakan pemerintah tidak mengganggu likuiditas perbankan.