Minta Pemerintah Tunda Kenaikan PPN 12 Persen, Waketum MUI : Demi Rakyat

- Publisher

Minggu, 29 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anwar Abbas, Wakil Ketua MUI Pusat Dok. Detik.com

Anwar Abbas, Wakil Ketua MUI Pusat Dok. Detik.com

Jakarta, SuaraNetWakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, mendesak pemerintah menunda kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.

Menurutnya, kebijakan tersebut berpotensi menekan daya beli masyarakat yang saat ini belum sepenuhnya pulih, sekaligus menurunkan pendapatan pelaku usaha.

Anwar menyatakan, dampak kenaikan PPN akan merugikan berbagai pihak. Ia menjelaskan bahwa kenaikan harga barang dan jasa sebagai konsekuensi kenaikan PPN dapat menahan daya beli masyarakat. Akibatnya, pendapatan pelaku usaha dan kesejahteraan masyarakat akan terdampak secara signifikan.

“Jika daya beli masyarakat menurun maka tingkat keuntungan pengusaha dan kesejahteraan serta kemakmuran masyarakat tentu juga akan menurun,” ujar Anwar dalam keterangannya, Sabtu (28/12).

Anwar menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak sesuai dengan amanat konstitusi yang mengharuskan pemerintah berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk menunda rencana kenaikan PPN tersebut hingga kondisi dunia usaha dan ekonomi masyarakat mendukung penerapannya.

“Mengingat masalah kenaikan PPN ini sangat terkait erat dengan kehidupan rakyat banyak, maka untuk kebaikan semua pihak, sebaiknya pemerintah menunda pelaksanaan kenaikan PPN 12 persen tersebut,” lanjutnya.

Baca Juga  Resmikan Bendungan Semantok di Nganjuk, Presiden Berharap Mampu Meningkatkan Hasil Produksi Pertanian

Ia juga mengingatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto dalam berbagai kesempatan telah menyampaikan pentingnya kebijakan yang mendukung kesejahteraan masyarakat. Anwar menilai penundaan kenaikan PPN sejalan dengan arahan tersebut, terutama dalam kondisi ekonomi yang belum stabil.

“Kita tahu Presiden Prabowo dalam berbagai kesempatan telah berkali-kali menyampaikan bahwa kebijakan yang diambil harus pro rakyat dan memberdayakan masyarakat,” tutup Anwar.

Penulis : Hana Hanisah

Editor : Fahrur Rozi

Berita Terkait

Hamas-Israel Sepakati Gencatan Senjata: Akhiri 460 Hari Konflik Gaza
Ditanya Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, begini Respon Jokowi
Israel Gunakan Pajak Palestina untuk Bayar Utang Listrik, PA Belum Berkomentar
KKP Segel Pagar Laut 30 Km di Tangerang: Tak Miliki Izin
Serukan Megawati Mundur Dari PDIP, Effendi Simbolon: Partai PDIP Bukan Milik Pribadi
MK Batalkan Ambang Batas Pencalonan Presiden, Partai Politik Diminta Berbenah
Kabar Gembira, Dana Haji 2025 Dipastikan Turun Begini Kata Wamenag
Viral, Penumpang Ucapkan Syahadat dan Selamat dari Kecelakaan Azerbaijan Airlines

Berita Terkait

Jumat, 17 Januari 2025 - 10:02 WIB

Hamas-Israel Sepakati Gencatan Senjata: Akhiri 460 Hari Konflik Gaza

Kamis, 16 Januari 2025 - 19:11 WIB

Ditanya Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, begini Respon Jokowi

Selasa, 14 Januari 2025 - 17:43 WIB

Israel Gunakan Pajak Palestina untuk Bayar Utang Listrik, PA Belum Berkomentar

Sabtu, 11 Januari 2025 - 10:47 WIB

KKP Segel Pagar Laut 30 Km di Tangerang: Tak Miliki Izin

Jumat, 10 Januari 2025 - 16:33 WIB

Serukan Megawati Mundur Dari PDIP, Effendi Simbolon: Partai PDIP Bukan Milik Pribadi

Berita Terbaru

Berita

Tradisi Penyambutan Kapolres Baru di Polres Pamekasan

Sabtu, 18 Jan 2025 - 12:15 WIB

Gambar: Pinteres

Lifestyle

7 Rahasia Kecil yang Akan Mengubah Hidup Anda Selamanya!

Jumat, 17 Jan 2025 - 12:34 WIB

Nasional

Ditanya Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, begini Respon Jokowi

Kamis, 16 Jan 2025 - 19:11 WIB