Pamekasan, SuaraNet – Diskusi Bawang Mas Grup bertajuk “Merajut Benang yang Kusut” di Hotel Odaita pada 23 Juni 2024 lalu disalahpahami oleh beberapa pihak. Beredar sejumlah foto mim yang mencibir H. Her, berisi narasi orang kaya baru yang disebut terlalu dominan mengambil peran untuk menyatukan para ulama jelang Pilkada Pamekasan 2024.
Sekretaris Panitia Pelaksana Diskusi Merajut Benang yang Kusut Bawang Mas Ach. Adi Fathorrahman didampingi oleh mas Azis selaku Wakil Ketua Panitia, menuturkan bahwa H. Her merupakan seorang santri yang memiliki keinginan pilkada di Pamekasan kondusif.
“Dia rela mengeluarkan hartanya hanya demi ingin melihat ulama bisa bersama dalam pencalonan bupati,” terang Adi pada Sabtu (29/6/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Adi mengatakan, sejauh ini belum ada tokoh yang berani secara terang-terangan menyampaikan niatnya untuk bersatu dengan para ulama agar politik di Pamekasan menjadi lebih teduh dan damai.
“H. Her seorang santri, jika santri sudah sangat mengharapkan guru-gurunya dalam kebersamaan dan kekompakan, saya kira tidak ada salahnya, memang bukan hanya H. Her orang kaya di Pamekasan, tapi hingga kini hanya dialah orang yg telah mencurahkan tenaga pikiran dan hartanya demi untuk melihat kondisi Pamekasan yang lebih baik terutama menjelang Pilkada 2024 ini, dan diapun telah berani menyatakannya secara terbuka,” paparnya.
Namun, kata Adi, ada beberapa pihak yang justru memahami gerakan H. Her penuh bias. “Sungguh terlalu jika keinginan mulia dan pengorbanan besar itu tidak mendapatkan respons positif dari masyarakat Pamekasan,” pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, Diskusi Bawang Mas Grup “Merajut Benang yang Kusut” yang diadakan pada 23 Juni 2024 lalu dihadiri oleh sejumlah terkemuka di Pamekasan.
Diskusi tersebut bertujuan untuk menjembatani komunikasi antar ulama, membahas arah politik jelang Pilkada 2024, dan mencari solusi untuk berbagai persoalan di Pamekasan.