Pamekasan, SuaraNet – Pj Bupati Pamekasan, Masrukin, baru-baru ini menyerahkan santunan jaminan kematian kepada dua ahli waris guru ngaji yang meninggal dunia. Dalam upaya untuk meringankan beban keuangan keluarga yang ditinggalkan, masing-masing ahli waris menerima santunan sebesar Rp 42 juta.
Santunan jaminan kematian tersebut diserahkan langsung oleh Pj Bupati Masrukin saat Safari Ramadan di Pendopo Kecamatan Proppo pada Kamis (22/3/2024). Dalam kesempatan tersebut, Masrukin menyampaikan apresiasi kepada BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan yang telah menyalurkan santunan kematian kepada ahli waris guru ngaji.
“Terima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan yang telah menyalurkan santunan kematian kepada ahli waris guru ngaji sebesar Rp 42 juta,” kata Masrukin.
Meskipun sadar bahwa santunan tersebut tidak dapat menggantikan kehilangan orang tua ahli waris, Masrukin menjelaskan bahwa santunan ini merupakan bentuk sumbangsih dari Pemkab Pamekasan yang bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan Pamekasan. Tujuan dari santunan ini adalah untuk meringankan beban kebutuhan sehari-hari yang dihadapi oleh keluarga yang ditinggalkan.
Tindakan Pemkab Pamekasan ini menunjukkan kepedulian terhadap masyarakatnya, terutama mereka yang bekerja sebagai guru ngaji. Dalam menghadapi situasi sulit seperti ini, bantuan finansial dapat memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan dalam mengatasi kesulitan ekonomi.
Hal ini juga memberikan pengakuan terhadap peran penting yang dimainkan oleh guru ngaji dalam masyarakat. Dalam memberikan pendidikan agama kepada generasi muda, mereka berperan sebagai pilar yang kuat dalam membangun moral dan nilai-nilai spiritual. Dengan memberikan santunan jaminan kematian kepada ahli waris guru ngaji, Pemkab Pamekasan mengakui kontribusi berharga yang telah diberikan oleh para guru ngaji dalam memperkuat komunitas dan mengembangkan kehidupan keagamaan yang berkelanjutan.
Tentu saja, tidak ada jumlah uang yang dapat menggantikan sosok yang telah meninggal dunia. Namun, tindakan Pemkab Pamekasan ini memberikan sedikit kelegaan bagi keluarga yang ditinggalkan dan menunjukkan perhatian pemerintah terhadap mereka yang berada dalam situasi rentan. Semoga tindakan ini dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah lainnya untuk memberikan dukungan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam menghadapi kesulitan hidup.
“Paling tidak bisa untuk pengganti meringankan kebutuhan sehari-hari,” harapnya.