Klise Gender, Gerakan Feminis, dan Keterbukaan Pikiran Merdeka Perempuan Masa Depan

- Publisher

Jumat, 19 Januari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Maftahatul Khair, Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Universitas Islam Madura

Maftahatul Khair, Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Universitas Islam Madura

SuaraNet Membongkar Klise Gender: Tugas Perempuan dalam Menghadapi Paradigma Buruk

Pertama-tama, perempuan memiliki tugas mendesak untuk membongkar klise gender yang telah lama menciptakan paradigma buruk. Ini melibatkan pengenalan dan penolakan terhadap ekspektasi-ekspektasi yang melekat pada perempuan, seperti peran rumah tangga yang konvensional atau harapan untuk tampil sempurna dalam segala situasi. Melibas klise ini memerlukan keberanian untuk menyuarakan keberagaman perempuan dan menolak menjadi terikat oleh norma-norma yang usang.

Pendapat ilmuwan seperti Judith Butler dan Kate Manne memberikan wawasan kritis tentang bagaimana klise gender terbentuk dan memengaruhi pandangan masyarakat. Dalam “Gender Trouble”, Butler menyoroti karakter performativitas gender yang menciptakan paradigma buruk. Kate Manne, melalui karya-karyanya, membahas bagaimana stereotip gender dapat menjadi instrumen untuk penindasan, khususnya melalui konsep “misogynoir”.

Gerakan Feminis sebagai Daya Pendorong Perubahan

Gerakan feminis menjadi kekuatan pendorong utama dalam tugas melawan klise gender. Perempuan perlu terlibat aktif dalam gerakan ini, mendukung dan mempromosikan pesan kesetaraan, serta menginspirasi perubahan dalam sikap masyarakat. Melalui kolaborasi dan aksi bersama, perempuan dapat menggugah kesadaran dan mengatasi resistensi terhadap pembaruan dalam pola pikir yang tercipta oleh klise gender.

Baca Juga  Pemerintah Menetapakan 5 Provinsi Prioritas Penanggulangan Stunting

 

Pemikiran filosofis Simone de Beauvoir dan analisis bell hooks memberikan dasar teoritis untuk peran gerakan feminis sebagai katalisator perubahan. Beauvoir dalam “The Second Sex” menguraikan dasar-dasar pemikiran feminis dan pentingnya kebebasan bagi perempuan. Sementara itu, bell hooks memberikan pandangan kritis tentang gerakan feminis, menyoroti pentingnya memahami peran stereotip gender dalam penindasan.

Menciptakan Ruang Bagi Kebebasan Berkarya

Tantangan selanjutnya adalah menciptakan ruang bagi kebebasan berkreasi dan berkontribusi tanpa dibatasi oleh klise gender. Perempuan dapat aktif terlibat dalam industri, seni, dan inovasi, meruntuhkan batasan yang menghalangi kemajuan. Ini mencakup penolakan terhadap norma-norma yang membatasi pemilihan karier, memperjuangkan hak untuk terlibat dalam ranah yang dianggap “tidak sesuai” untuk perempuan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanpa batasan gender.

Sheryl Sandberg dan Chimamanda Ngozi Adichie membawa dimensi praktis dalam menciptakan ruang bagi kebebasan berkarya. Sandberg, melalui “Lean In”, menggambarkan tantangan dan peluang perempuan di tempat kerja serta kebutuhan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan tanpa batasan gender. Adichie, melalui “We Should All Be Feminists”, memberikan pandangan tentang kebebasan berekspresi dan keberanian perempuan dalam menghadapi norma-norma konvensional.

Baca Juga  Mahasiswi di Pamekasan Ditemukan Meninggal di Kamar, Ini Penyebabnya

Keterbukaan Pikiran Sebagai Kunci Keseluruhan

Keterbukaan pikiran menjadi kunci utama dalam mengatasi tugas-tugas ini. Perempuan perlu tidak hanya menerima perbedaan, tetapi juga merayakannya sebagai kekuatan. Ini melibatkan pembentukan persepsi masyarakat terhadap perempuan, menginspirasi generasi muda untuk mengejar impian mereka tanpa takut terjebak dalam ekspektasi yang tidak relevan.

Pemikiran psikolog Carol Dweck dan aktivis Angela Davis memberikan landasan untuk memahami pentingnya keterbukaan pikiran dalam menghadapi stereotip dan mencapai kesetaraan. Dweck, melalui konsep “mindset”, mengajak untuk merangkul keterbukaan pikiran dalam menghadapi tantangan. Davis, melalui karya-karyanya, menyerukan masyarakat yang terbuka terhadap perubahan dan menghargai keberagaman.

Melalui perlawanan terhadap klise gender, dukungan terhadap gerakan feminis, dan keterbukaan pikiran, perempuan bukan hanya menjadi agen perubahan, tetapi juga arsitek masa depan yang merdeka.

Tugas ini bukan hanya tanggung jawab perempuan sendiri, tetapi merupakan panggilan kepada seluruh masyarakat untuk mendukung perubahan positif dan menciptakan dunia yang lebih adil dan setara bagi semua.

*) Maftahatul Khair – Mahasiswa Prodi Teknik Informatika, Universitas Islam Madura 

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi SuaraNet.id

Penulis : Miftahatul Khair

Editor : Fahrur Rozi

Berita Terkait

Panduan Shalat Dhuha dan Keutamaannya, Yuk Intip
Mengulik Brain Drain: Saat Talenta Generasi Muda Indonesia Lebih Dihargai di Negeri Orang
Keutamaan dan Amalan Malam Nisfu Sya’ban: Waktu Mustajab untuk Memohon Ampunan
6 Ciri Orang yang Sering Balas Chat Pakai Voice Note, Ini Menurut Psikologi
Yuk Intip! Cek Kesehatan Gratis Mulai Februari 2025, Pemerintah Siapkan Rp4,7 Triliun
Efek Buruk TikTok: Bagaimana Aplikasi Ini Bisa Mengubah Pola Pikir dan Perilaku
Pelemahan Rupiah ke Rp16.305 per Dolar AS, BI Klarifikasi Anomali Data di Google
Air Baina: Pilihan Bijak Masyarakat Madura untuk Kesegaran Sehari-hari

Berita Terkait

Selasa, 18 Februari 2025 - 08:58 WIB

Panduan Shalat Dhuha dan Keutamaannya, Yuk Intip

Selasa, 18 Februari 2025 - 05:49 WIB

Mengulik Brain Drain: Saat Talenta Generasi Muda Indonesia Lebih Dihargai di Negeri Orang

Kamis, 13 Februari 2025 - 14:45 WIB

Keutamaan dan Amalan Malam Nisfu Sya’ban: Waktu Mustajab untuk Memohon Ampunan

Minggu, 9 Februari 2025 - 14:04 WIB

6 Ciri Orang yang Sering Balas Chat Pakai Voice Note, Ini Menurut Psikologi

Kamis, 6 Februari 2025 - 13:56 WIB

Yuk Intip! Cek Kesehatan Gratis Mulai Februari 2025, Pemerintah Siapkan Rp4,7 Triliun

Berita Terbaru

A, paman dari korban, mengambil langkah berani untuk melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dialami keponakannya. Pada Senin, 17 Februari 2025. (Dok/ist)

Berita

Ayah Tiri di Sumenep Rudapaksa Putrinya Selama 5 Tahun

Selasa, 18 Feb 2025 - 11:46 WIB

Khazanah

Panduan Shalat Dhuha dan Keutamaannya, Yuk Intip

Selasa, 18 Feb 2025 - 08:58 WIB