Gresik, SuaraNet – Sebanyak 35 siswa dari dua sekolah adiwiyata di Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menyuarakan kepedulian mereka terhadap lingkungan dengan menulis surat kepada calon presiden dan calon wakil presiden untuk Pemilihan Presiden tahun 2024.
Dalam surat tersebut, mereka menyampaikan keluhan dan solusi atas permasalahan lingkungan di sekitar mereka.
Masalah lingkungan yang mereka keluhkan antara lain timbulan sampah plastik, limbah industri, dan udara yang tidak bersih. Mereka berharap Presiden bisa membantu dalam menyelamatkan lingkungan mereka.
Surat tersebut ditulis pada Sabtu (13/1) yang bertepatan dengan tahun politik kampanye presiden. Surat tersebut berisi satu halaman yang menceritakan masalah lingkungan hidup di sekitar rumah mereka. Setelah selesai, mereka membacakannya di depan teman-teman dan guru.
Selain menyampaikan masalah lingkungannya, siswa juga menawarkan solusi dan harapan untuk memperbaiki permasalahan.
Malika, siswa kelas 4 SDIT Yabunaya, memiliki solusi pengelolaan sampah. “Saya ingin tersedianya tempat pengelolaan sampah di desa dan pelarangan plastik sachet,” jelasnya.
Senada dengan hal itu, Naba, siswa kelas 4 SDIT Yabunaya, mengatakan bahwa dirinya ingin ada komposter di setiap sekolah. “Karena sampah organik di sekolah banyak sekali, seharusnya pemerintah mewajibkan setiap sekolah harus punya komposter untuk pengolahan sampah organik seperti di sekolah saya,” terangnya.
Mereka berharap agar surat tersebut bisa dibaca oleh calon presiden untuk masa depan mereka yang lebih baik, sehat, dan bersih bebas sampah plastik.
Kepala Sekolah SDIT Yabunaya, Siti Fatimah, mengatakan bahwa surat tersebut merupakan bentuk kepedulian siswa terhadap lingkungan. “Kami berharap surat ini bisa menjadi perhatian pemerintah untuk segera menyelesaikan permasalahan lingkungan di sekitar sekolah kami,” ujarnya.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Wringinanom, Muhammad Shodiq, mengatakan bahwa surat tersebut merupakan bentuk implementasi pendidikan lingkungan yang telah diberikan kepada siswa. “Kami berharap siswa bisa menjadi agen perubahan untuk menyelamatkan lingkungan,” ujarnya.