Jakarta, SuaraNet– Setidaknya 68 orang tewas dan 116 lainnya luka-luka akibat banjir besar dan tanah longsor yang terjadi di Tanzania utara, Senin (4/12). Bencana ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari.
Tanah longsor dan banjir paling parah terjadi di Kota Katesh dan desa-desa sekitar Distrik Hanang. Ratu Sendiga, komisaris regional Hanang, mengatakan bahwa 100 rumah tertelan lumpur dan satu desa dengan 28 kepala keluarga rata dengan tanah.
“Kami yakin kami akan menemukan lebih banyak jenazah,” kata Sendiga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pemerintah Tanzania telah mengirim bantuan ke daerah-daerah yang terkena bencana. Perdana Menteri Kassim Majaliwa memimpin penghormatan kepada para korban tewas.
“Kami berduka atas kehilangan nyawa yang tak terhitung jumlahnya,” kata Majaliwa. “Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk membantu para korban.”
Banjir dan tanah longsor merupakan bencana alam yang sering terjadi di Tanzania. Pada tahun 2019, banjir dan tanah longsor di Tanzania selatan menewaskan lebih dari 300 orang.