Gresik, SuaraNet– Sungai sebagai sumber penting kehidupan di bumi, kini menghadapi ancaman serius akibat perubahan yang terjadi di sekitarnya. Komunitas perempuan Wadulink (Wanita Peduli Lingkungan) tampil sebagai agen perubahan dengan menggelar kegiatan penyuluhan di Desa Sumengko, Gresik, guna menjaga kelestarian Sungai Brantas pada hari Kamis 10 Agustus 2023.
Dalam acara yang dihadiri oleh 70 ibu muda dan bayi ini, Wadulink menyoroti pentingnya sungai sebagai komponen vital ekosistem. Bantaran sungai yang saat ini sering beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah, termasuk popok bayi, menjadi sorotan serius komunitas ini. Melalui kegiatan posyandu, mereka berusaha mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga sungai tetap bersih dan lestari.
Salah satu solusi yang diusung adalah penggunaan popok kain clodi sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan popok sekali pakai. Wadulink juga memperkenalkan konsep pangan sehat tanpa bungkus plastik, yang dihasilkan dari keanekaragaman hayati bantaran sungai, seperti tanaman kelor, telang, umbi-umbian, dan pisang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Nur Hamidah, koordinator Wadulink, menjelaskan bahwa menjaga sungai adalah kunci untuk memanfaatkan potensinya. “Sungai itu sumber kehidupan sehingga patut kita jaga, jangan dibuangi sampah dan popok karena nanti akan rugi sungainya jadi jelek,” tegasnya. Dalam momentum bulan Agustus ini, Wadulink berharap masyarakat ikut serta dalam upaya pemulihan keberlangsungan sungai.
Bunda Nur, sapaan akrab Nur Hamidah, turut menggarisbawahi upaya Wadulink dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai (POSPAK). Ia mengimbau orang-orang terdekatnya untuk mengurangi penggunaan plastik yang berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Bunda Nur juga menyayangkan perilaku membuang sampah plastik sembarangan, terutama di bantaran sungai.
Partisipan acara, seperti Ibu Sri, merasakan dampak positif dari penyuluhan tersebut. “Saya baru tau jika ada alternatif popok kain untuk mengurangi penggunaan popok sekali pakai untuk si kecil, ya saya memutuskan beli 1 set untuk digunakan di rumah,” ungkapnya. Ia juga mengapresiasi penggunaan makanan bebas plastik, yang mengingatkannya pada masa ketika makanan masih dibungkus daun.
Prestasi yang telah diraih oleh Wadulink terlihat dari penyelamatan 2 ton sampah popok sekali pakai dari sungai hanya dalam waktu 7 hari pada tahun 2019. Langkah-langkah seperti larangan membuang popok di sungai dan peningkatan fasilitas tempat sampah khusus merupakan langkah berikutnya yang diusulkan oleh komunitas ini.
Dengan semangat kolektif dan edukasi yang berkelanjutan, Wadulink berkomitmen untuk mewujudkan perubahan positif dalam menjaga keberlangsungan sungai. Kesadaran masyarakat yang terus berkembang dan dukungan pemerintah diharapkan menjadi fondasi bagi masa depan sungai yang lestari dan berkelanjutan.