Pamekasan — Wakil Bupati Pamekasan H. Sukriyanto mengajak pondok pesantren dan jajaran kepolisian untuk terus memperkuat sinergi dalam menjaga keamanan serta mewujudkan masyarakat Madura yang aman dan religius.
Seruan itu disampaikan saat dirinya mendampingi Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Nanang Avianto dalam kunjungan silaturahmi ke Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen, Desa Potoan Laok, Kecamatan Palengaan, Kamis (6/11/2025).
Dalam kunjungan yang berlangsung hangat dan penuh kekhidmatan tersebut, Kapolda Jatim dan rombongan disambut langsung oleh pengasuh pondok, RKH. Mudatstsir Badrudin, bersama para kiai se-Madura. Acara silaturahmi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat ukhuwah islamiyah antara ulama dan aparat penegak hukum.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Wabup Sukriyanto menegaskan bahwa hubungan erat antara Polri dan para ulama memiliki peran strategis dalam menciptakan suasana kondusif dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat.
“Silaturahmi antara Polri dan ulama merupakan sarana memperkuat kebersamaan dalam menjaga kondusivitas wilayah. Keberadaan ulama dan tokoh pesantren adalah pilar penting dalam membangun masyarakat yang cerdas dan harmonis,” ujarnya.
Mantan Kepala Desa Blaban dua periode itu juga menyampaikan apresiasi atas peran besar para kiai dan tokoh agama dalam menjaga persatuan serta menanamkan nilai-nilai Islam yang damai.
“Kehadiran para kiai sangat berarti dalam menjaga persatuan serta menciptakan Madura yang aman dan religius,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto menilai, kerja sama antara ulama dan aparat keamanan merupakan kunci utama dalam menjaga stabilitas wilayah.
“Polri tidak dapat bekerja sendiri. Ulama adalah penerang umat, sedangkan umara menjaga ketertiban. Sinergi keduanya menjadi kunci terciptanya keamanan dan kesejahteraan,” ujarnya.
Selain mempererat silaturahmi, Kapolda Jatim juga mendorong pondok pesantren untuk berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi umat. Ia menilai, pesantren memiliki potensi besar sebagai pusat pendidikan sekaligus penggerak ekonomi kreatif di Madura.
“Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tetapi juga bisa menjadi pusat inovasi dan kemandirian ekonomi,” katanya.
Kunjungan Kapolda Jatim ke Pondok Pesantren Miftahul Ulum Panyeppen ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara ulama dan aparat penegak hukum. Pemerintah Kabupaten Pamekasan pun berkomitmen mendukung upaya bersama mewujudkan Madura yang aman, religius, dan berdaya saing.
Sumber Berita : https://www.analisa.co/jaka-jatim-soroti-aroma-politis-dalam-penahanan-kasus-dana-hibah-jatim/






