Businnes, SuaraNet – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah ke level Rp16.305 per USD, turun 0,82 persen dari posisi awal pekan di Rp16.172 per USD. Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia juga mencatat rupiah di level Rp16.312 per USD.
Pelemahan ini sejalan dengan tren di kawasan Asia, di mana ringgit Malaysia melemah 1,21 persen, won Korea turun 0,57 persen, dan yen Jepang terkoreksi 0,28 persen.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi menyebut faktor eksternal, seperti kebijakan tarif perdagangan baru Amerika Serikat terhadap negara-negara BRICS, turut memengaruhi pergerakan rupiah.
Sementara itu, terjadi anomali data di Google Finance yang menampilkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di angka Rp8.170. Data tersebut berbeda dari kurs resmi Bank Indonesia dan sempat menimbulkan kehebohan di media sosial.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, mengklarifikasi bahwa angka tersebut bukan level yang sesuai. BI mencatat nilai tukar dolar AS terhadap rupiah berada di Rp16.312 per USD pada 31 Januari 2025. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan Google Indonesia untuk mengoreksi data yang keliru tersebut.
Berdasarkan laporan detikFinance, nilai Rp8.170 yang muncul di Google merupakan data lama dari 1 Februari 2009. Saat itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS memang pernah berada di kisaran Rp8.000, yakni pada era pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri dan Susilo Bambang Yudhoyono.