Dalam upaya meningkatkan daya saing produk lokal, Tim Dosen Departemen Desain Komunikasi Visual (DKV), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan sentuhan baru pada kemasan produk dendeng ikan AHASWE, sebuah UMKM asal Pamekasan, Madura. Dengan desain yang lebih menarik dan mencerminkan identitas Madura, diharapkan produk ini dapat menembus pasar yang lebih luas.
“Kami melihat potensi besar pada dendeng ikan AHASWE. Dengan kemasan baru ini, kami ingin produk ini semakin dikenal dan dicintai oleh masyarakat,” ujar Wisnu Wijaya, dosen DKV ITS yang memimpin tim pengabdian ini.
Hasil kolaborasi antara Tim DKV ITS dan UMKM AHASWE ini menghasilkan desain kemasan yang fresh dan modern, namun tetap kental dengan nuansa Madura. Ilustrasi seorang ibu nelayan yang sedang menyunggi ikan dengan tampah menjadi pusat perhatian, merepresentasikan semangat kerja keras masyarakat pesisir Madura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami ingin desain ini tidak hanya menarik, tetapi juga memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Madura,” tambah Naufan Noordyanto, salah satu anggota tim.
Selain desain kemasan, Tim DKV ITS juga mengembangkan berbagai materi promosi untuk mendukung pemasaran produk dendeng ikan AHASWE. Mulai dari poster digital, mockup display untuk WhatsApp bisnis, roll banner, kartu nama, hingga kaos berlogo, semuanya dirancang untuk memperkuat citra merek dan menjangkau lebih banyak konsumen.
Huzaimah, pemilik UMKM AHASWE, merasa sangat puas dengan hasil kerja sama ini.
“Saya berharap produk saya bisa lebih dikenal dan menjadi oleh-oleh khas Madura,” ungkapnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan wujud nyata dari komitmen ITS dalam memberdayakan UMKM dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Dengan menggabungkan kreativitas dan pengetahuan, ITS berhasil memberikan solusi yang inovatif bagi UMKM AHASWE.
*) Naufan Noordyanto, Dosen di Departemen Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Penerima penghargaan Habibie Prize 2022 dari BRIN dan Yayasan SDM IPTEK; Desainer grafis, karya-karyanya sudah dipamerkan di 46 negara.
