SuaraNet, Pamekasan – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Hukum Tata Negara (HTN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura menyelenggarakan Dialog Konstitusi pada Jumat (11/10) di Aula Perpustakaan IAIN Madura,
Acara ini menghadirkan pakar Hukum Tata Negara sekaligus Dosen Program Doktor Hukum dan Pembangunan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Adam Muhshi, sebagai pemateri utama.
Dialog Konstitusi yang ditujukan khusus untuk mahasiswa HTN lintas angkatan ini mengusung tema “Menjaga Marwah Konstitusi dalam Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia”. Ketua HMPS HTN, Muhammad Romli, menjelaskan bahwa tema tersebut dipilih sesuai dengan momentum Pilkada serentak yang akan segera digelar di berbagai daerah, dengan harapan agar mahasiswa HTN mampu berperan dalam menjaga kehormatan konstitusi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pemilihan tema ini disesuaikan dengan situasi saat ini, di mana kita tengah menghadapi momentum politik Pilkada serentak. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membahas isu-isu yang mendorong pengawalan konstitusi agar tetap terjaga dalam proses Pilkada tersebut,” jelas Romli.
Adam Muhshi, dalam paparannya, menegaskan relevansi tema yang diangkat dengan situasi penegakan hukum di Indonesia saat ini. Ia menyebutkan bahwa beberapa putusan Mahkamah Konstitusi, seperti Putusan MK No. 60/PUU-XXII/2024 dan Putusan MK No. 70/PUU-XXII/2024, sempat terancam dianulir oleh pembentuk undang-undang, tetapi berhasil diselamatkan berkat pengawasan ketat dari publik.
“Supremasi konstitusi harus terus dijaga, dan salah satu caranya adalah melalui forum-forum akademik positif seperti Dialog Konstitusi ini. Ini merupakan langkah penting dalam mengawal penegakan hukum dan menjaga marwah konstitusi kita,” jelas Adam Muhshi.
Ketua Program Studi HTN, Achmad Faidi, juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi akademisi dalam mengawal demokrasi lokal, khususnya menjelang Pilkada.
“Dialog Konstitusi ini adalah upaya kita untuk ikut serta mengawal Pilkada yang sebentar lagi akan kita hadapi bersama,” ujar Faidi.
Ia menambahkan bahwa dialog ini juga dilatarbelakangi oleh sejumlah peristiwa dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) sebelumnya, di mana nilai-nilai konstitusi cenderung diabaikan.
“Dalam beberapa momen politik terakhir, kita melihat bahwa pesan-pesan dan nilai-nilai konstitusi sering terabaikan. Kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi mahasiswa dan masyarakat untuk lebih memahami dan menjaga konstitusi,” tambahnya.
Penulis : Fahrur Rozi
Editor : Hana Hanisa