SuaraNet – Roti Aoka, produk roti yang sempat viral berkat rasanya yang lezat dan harganya yang sangat terjangkau, terus menarik perhatian publik. Dengan harga hanya 2.000 rupiah, roti lapis ini menawarkan berbagai varian rasa yang menggugah selera, seperti cokelat, keju, durian, dan nanas. Namun, di balik popularitasnya, banyak yang bertanya-tanya bagaimana perusahaan bisa meraup keuntungan dengan harga yang begitu rendah. Ternyata, harga murah ini merupakan bagian dari strategi pemasaran jitu yang diterapkan oleh PT Indonesia Bakery.
Didirikan pada tahun 2017 di Bandung, PT Indonesia Bakery telah dikenal luas sebagai produsen roti berkualitas dengan harga ramah di kantong. Salah satu produk unggulannya, Roti Aoka, hadir dalam tiga varian utama: Aoka burger, Aoka panggang, dan Aoka sandwich. Setiap produk menawarkan cita rasa berbeda dengan tekstur roti yang lembut dan isian selai yang melimpah.
Roti Aoka terbuat dari bahan-bahan berkualitas seperti tepung terigu, susu UHT, dan margarin. Setiap sajian mengandung sekitar 140 kalori, menjadikannya camilan ringan yang tidak hanya enak tetapi juga bergizi. Dengan keunggulan ini, Aoka berhasil menarik minat konsumen dari berbagai kalangan, meskipun tergolong sebagai pemain baru di industri roti Indonesia.
Salah satu kunci sukses Aoka adalah strategi pemasarannya yang fokus pada harga terjangkau. Dengan harga 2.000 rupiah per roti, Aoka berhasil menembus pasar luas, termasuk di segmen konsumen kelas menengah ke bawah. Roti ini juga mudah ditemukan di berbagai lokasi, sehingga memudahkan konsumen untuk mengakses produk kapan saja.
Selain itu, PT Indonesia Bakery menerapkan standar pengawasan ketat dalam proses produksi Roti Aoka. Mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengemasan dan distribusi, semua tahapan dilakukan dengan cermat untuk menjaga kualitas produk.
Meskipun harganya murah, kualitas tetap menjadi prioritas bagi Aoka. Inilah yang membuat roti ini diminati dan terus mendapatkan tempat di hati konsumen Indonesia. Di tengah persaingan ketat dalam industri roti, Aoka terus menunjukkan bahwa produk berkualitas tidak selalu harus mahal.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan produk roti Aoka tidak mengandung bahan tambahan pangan (BTP) natrium dehidroasetat sebagaimana yang diisukan dalam beberapa hari terakhir.
BPOM mengatakan hasil pemeriksaan roti yang diproduksi oleh PT Indonesia Bakery Family Bandung itu menunjukkan produk tidak mengandung bahan pengawet yang dilarang.
Penulis : Fahrur Rozi
Editor : Hana Hanisa