YOGYAKARTA, SUARANET – Upaya Memperkuat persaudaraan, GUSDURian menggelar halal bi halal, di Griya Gusdurian Yogyakarta, Sabtu (04/05/24).
Acara tersebut berlangsung lancar dengan dihadiri berbagai lapisan masyarakat. Mulai dari aktivis, seniman, akademisi, hingga tokoh agama. Hal itu bertujuan untuk merekatkan kembali nilai-nilai persaudaraan.
Sementara itu Alissa Wahid, direktur GUSDURian mengungkapkan, bahwa GUSDURian seringkali dianggap Nahdlatul Ulama (NU), padahal tidak demikian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Gusdurian seringkali dianggap NU, karena ada sosok tokoh Gus Dur yang dijadikan panutan dalam Gusdurian. Sebenarnya Gusdurian adalah lebih menuansakan keindonesian, yakni dengan berbagai latar belakang agama, kelompok dan masyarakat,” ungkapnya.
Disamping itu, Alissa sapaan akrabnya menjelaskan, bahwa hari ini diperlukan untuk dapat memperkuat nilai-nilai persaudaraan. “Perdamaian bisa tercapai merawat persaudaraan, cara merawatnya memang penuh tangtangan. Akan tetapi diperlukan kerjasama berbagai pihak,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia juga mengatakan bahwa untuk bisa mewujudkan perdamaian, maka diperlukan keadilan secara menyeluruh. “Perdamaian bisa diwujudkan, apabila keadilan bisa dirasakan masyarakat Indonesia. Karena selama ini belum masyarakat merasakan keadilan itu,” imbuhnya.