Pamekasan, SuaraNet – Sebuah bus yang sedang melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Sumenep dilaporkan terbakar akibat konsleting mesin, menyebabkan kerugian materiil mencapai Rp2 miliar. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Raya Jokotole, Kelurahan Barurambat, Kota Pamekasan, Kabupaten Pamekasan.
Bus yang terlibat dalam kejadian ini adalah Bus Karina dengan nomor polisi B 7036 PRN. Saat kejadian, bus hanya mengangkut tiga penumpang, yaitu supir Henki Narfii (34) yang beralamat di Bengkong Otista, jalan Fiana 16 Buntung Bengkong, Batam, Kepulauan Riau, serta Warsidi (30) sebagai kondektur dari Kabupaten Sragen dan Abdul Muthollib (43) sebagai supir cadangan dari Kabupaten Tuban.
Menurut Iptu Sri Sugiarto, Kasi Humas Polres Pamekasan, kejadian tersebut berawal ketika Bus Karina berhenti di Pamekasan, tepatnya di simpang empat Jalan Jokotole saat lampu merah. Sopir bus melihat asap keluar dari bagian tengah samping sebelah kiri bus. Khawatir akan terjadi masalah yang lebih serius, sopir segera memarkirkan bus di pinggir jalan sebelah utara.
Namun, kepanikan semakin meluas ketika sopir memeriksa asap yang keluar dan menemukan adanya api yang membara. Sopir berusaha memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam kebakaran (APAR), namun upaya tersebut justru membuat api semakin berkobar hingga membakar seluruh bodi bus.
“Dari informasi yang kami kumpulkan, dugaan sementara adalah konsleting mesin yang menyebabkan kebakaran pada bus tersebut,” ungkap Iptu Sri Sugiarto.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian materiil yang ditimbulkan diperkirakan mencapai Rp2 miliar. Dalam penanggulangan kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran milik Pemerintah Kabupaten Pamekasan berhasil memadamkan api yang melahap bus tersebut.
Kejadian ini mengingatkan kita akan pentingnya perawatan dan pemeriksaan rutin terhadap kendaraan, terutama dalam hal kelengkapan sistem keamanan yang dapat mencegah kejadian serupa. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak terkait untuk meningkatkan langkah-langkah keamanan guna mencegah kejadian serupa di masa depan.