GERSIK, SUARANET—Puluhan warga kampung Sidokumpul Barat, Kelurahan Sidokumpul, Gresik, Jawa Timur dan sejumlah pegiat lingkungan melakukan studi sampah atau Analisis Karakteristik Sampah (AKSA) di depan Balai RT.02 RW.05 setempat pada pada Minggu 11 Desember 2022.
Kegiatan itu hasil kolaborasi multi pihak seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, Ecological Observation and Wetland Conservation (ECOTON), Pattiro, Karang Taruna SIBA, Relawan Eco Enzym Indonesia (REEI) Gresik dan sejumlah mahasiswa di Gresik.
Ketua RT.02 RW.05 SIBA Saifudin Efendi menjelaskan, kegiatan tersebut sebagai upaya pemerintah setempat dan masyarakat kongkret dalam menangani sampah di daerahnya. Selain itu, juga sebagai edukasi memilah sampah sejak dari rumah.
“Saya dan masyarakat berupaya untuk selalu sadar pilah sampah demi wujudkan kampung zero waste dan kami punya sebutan SIBA KLASIK (Kampung Pilah Sampah Organik) dengan memfokuskan pengelolaan organik menjadi sesuatu yang bermanfaat,” ujarnya.
Dina Andriani, salah satu tim penyuluh Zero Waste SIBA KLASIK mengatakan bahwa dirinya sudah mempersiapkan kegiatan AKSA jauh-jauh hari salah satunya edukasi door to door agar masyarakat memilah sampah sejak dari rumah.
“Memang tidak mudah. Sebelumnya saya melakukan penyuluh dari rumah ke rumah sebanyak 41 rumah tangga agar mereka memilah sampah dari rumah kemudian kegiatan AKSA ini kami harus timbang sesuai jenisnya organik, daur ulang, residu. Dengan begitu kami bisa peroleh data sampah,” jelasnya.
Umaya, perwakilan dari DLH Kabupaten Gresik mengapresiasi kegiatan yang dilakukan kampung SIBA KLASIK. “Saya salut dengan siba klasik karena selalu berinovasi dalam pengelolaan sampah kawasan, artinya kontribusi kampung ini sangat bagus untuk mengurangi timbulan sampah di TPA yang saat ini menuju penuh” tegasnya.
Kegiatan AKSA ini dilakukan selama 8 hari sesuai ketentuan AKSA untuk mewujudkan kawasan bebas sampah Zero Waste Cities.