Pamekasan, Madura – Kabar duka menyelimuti Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura setelah salah satu mahasiswanya, Fahrizal Qurtuby (21), meninggal dunia akibat kecelakaan saat berlatih wall climbing di lingkungan kampus pada Senin (5/5/2025).
Fahrizal, yang merupakan mahasiswa Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan tercatat sebagai warga Dusun Mundung, Desa Desok, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, juga aktif dalam organisasi pecinta alam (Mastapala) IAIN Madura. Di organisasi tersebut, almarhum menjabat sebagai Kepala Bidang Peralatan.
Menurut keterangan Pembina Mastapala IAIN Madura, Masyhur Abadi, Fahrizal dikenal sebagai anggota yang sudah terbiasa dengan kegiatan wall climbing dan selalu menerapkan prosedur keselamatan, termasuk melakukan pengecekan peralatan sebelum memulai aktivitas. Namun, insiden nahas ini diduga terjadi akibat lepasnya tali simpul yang digunakan oleh korban saat memanjat dinding.
Meskipun fasilitas wall climbing di kampus tersebut memiliki ketinggian sekitar 18 meter, berdasarkan investigasi awal yang dilakukan oleh pihak Mastapala, disimpulkan bahwa Fahrizal terjatuh dari ketinggian yang lebih rendah, yakni sekitar 7 meter.
“Kami menyimpulkan bahwa insiden ini merupakan musibah murni karena tali utama yang digunakan almarhum tidak putus, dan seluruh peralatan yang ada masih dalam kondisi aman,” ujar Masyhur kepada wartawan pada Selasa (6/5/2025).
Rektor IAIN Madura, Syaiful Hadi, menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian salah satu mahasiswanya tersebut. Pihak kampus berjanji akan segera mengambil langkah-langkah untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali. Salah satunya adalah dengan memberikan edukasi ulang dan refreshmengenai standar keamanan dalam kegiatan panjat tebing kepada seluruh mahasiswa yang tergabung dalam Mastapala.
“Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur kegiatan ekstrakurikuler, khususnya yang memiliki potensi risiko. Selain itu, kami akan memberikan pendampingan dan memastikan mahasiswa-mahasiswa mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang keamanan dalam melakukan kegiatan wall climbing,” kata Rektor Syaiful Hadi.