Sumenep, SuaraNet – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Demokrasi dan Aspirasi Rakyat Jawa Timur (Dear Jatim) Koordinator Daerah (Korda) Sumenep menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kabupaten Sumenep pada Kamis (6/3). Aksi bertajuk “Bulan Suci Spirit Pemberantasan Korupsi” itu menyoroti dugaan korupsi yang melibatkan sejumlah pejabat dan anggota DPRD setempat.
Koordinator Lapangan aksi, Rabith Warsiqi, menyebutkan adanya dugaan penyimpangan dalam pengelolaan dana Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD. Menurutnya, dana Pokir kerap merugikan negara hingga miliaran rupiah setiap tahunnya.
“Pokir ini diperjualbelikan melalui koordinator lapangan (Korlap) dengan fee yang mencapai 40% dari anggaran yang dikelola,” ujar Rabith.
Selain dana Pokir, mahasiswa juga mengungkapkan dugaan penyelewengan lainnya, di antaranya:
- Dugaan pemotongan dana Tenaga Kerja Mandiri (TKM) dari Kementerian Tenaga Kerja RI, dengan nominal potongan mencapai Rp3,5 juta hingga Rp4 juta dari total bantuan Rp5 juta.
- Dugaan penyalahgunaan dana tunjangan profesi guru (TPG) sertifikasi dan non-sertifikasi, dengan indikasi dana tersebut disimpan atau disalahgunakan.
- Dugaan praktik penarikan fee proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Sumenep, dengan kisaran potongan 30% hingga 40%.
Meski aksi berlangsung dengan berbagai tuntutan, hingga demonstrasi berakhir, tidak ada perwakilan dari DPRD Kabupaten Sumenep yang menemui massa. Ketiadaan respons dari DPRD memicu kekecewaan mahasiswa, yang menegaskan akan terus mengawal dugaan kasus ini dan mendesak aparat penegak hukum untuk mengambil langkah tegas.