Kasus Pelecehan di UNIBA Madura: Rektor Diduga Intimidasi Korban, Dear Jatim Desak Pemeriksaan

- Publisher

Rabu, 29 Januari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dok. Dearjatim sumenep

Dok. Dearjatim sumenep

Sumenep, SuaraNet Organisasi Demokrasi dan Aspirasi Rakyat Jawa Timur (Dear Jatim) Korda Sumenep menyoroti dugaan intimidasi terhadap mahasiswi UNIBA Madura yang menjadi korban pelecehan seksual. Mereka mendesak kepolisian untuk segera memeriksa Rektor UNIBA Madura terkait dugaan intervensi terhadap kasus ini.

Kadiv Advokasi & Investigasi Dear Jatim, Farah Adiba, menyoroti tindakan rektor yang diduga meminta ketua organisasi UNIBA Campus Ambassador untuk mengeluarkan korban dari keanggotaan organisasi.

“Tindakan ini sangat disayangkan karena korban seharusnya mendapatkan perlindungan, bukan malah ditekan,” ujar Farah, Sabtu (28/12).

Ia menilai, langkah tersebut dapat menjadi preseden dalam dunia pendidikan tinggi, di mana institusi lebih mengutamakan citra daripada perlindungan terhadap korban kekerasan seksual.

“Korban sudah mengalami trauma yang mendalam. Tindakan seperti ini hanya menambah beban psikologisnya,” lanjutnya.

Farah menegaskan bahwa korban memiliki hak untuk mendapatkan dukungan dan perlindungan. Oleh karena itu, ia meminta pihak kepolisian segera mengambil langkah tegas terhadap pihak yang diduga terlibat dalam upaya intimidasi ini.

Baca Juga  Virgoun Ditangkap Polisi Diduga Terjerat Kasus Narkoba

Selain itu, ia menekankan pentingnya perguruan tinggi menyediakan mekanisme perlindungan bagi korban kekerasan seksual, termasuk pendampingan hukum dan psikologis.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak UNIBA Madura belum memberikan tanggapan. Upaya konfirmasi kepada Rektor UNIBA Madura, Prof. Rahmat Hidayat, juga belum membuahkan hasil.

Sebelumnya, kasus dugaan pelecehan seksual di UNIBA Madura memasuki babak baru setelah muncul dugaan intervensi terhadap organisasi mahasiswa. Rektor diduga meminta korban dikeluarkan dari organisasi karena laporan yang dibuatnya ke kepolisian dan pemberitaan kasus ini di media sosial dianggap mencemarkan nama baik kampus. Kasus ini menuai reaksi dari berbagai kalangan, termasuk aktivis perempuan, mahasiswa, pegiat HAM, dan praktisi hukum.

Berita Terkait

Kisah Mahasiswa IAIN Madura Dibegal, Uang Saku dari Ayah Dirampas Tiga Pelaku
Razia Miras di Pamekasan, Polisi Sita Ratusan Botol Miras Berbagai Merek
Polisi Pamekasan Tangkap Pencuri Toko Berkat Rekaman CCTV, Buru Satu Pelaku Lain
Dari Dapur Gizi ke Sekolah: Makan Bergizi Gratis untuk Anak-Anak Sorong
Janji Pemberantasan Korupsi Kasat Reskrim Polres Sumenep Dipertanyakan
HPN 2025, PWI Pamekasan Eksplor Budidaya Buah di Pakong dan Pegantenan
Dugaan Korupsi Pokir DPRD Sumenep: Fee Proyek Hingga Pengerjaan Asal-asalan Terungkap!
Polres Lumpuhkan Jaringan Curanmor, Enam Tersangka Ditangkap!

Berita Terkait

Minggu, 16 Februari 2025 - 22:05 WIB

Kisah Mahasiswa IAIN Madura Dibegal, Uang Saku dari Ayah Dirampas Tiga Pelaku

Minggu, 16 Februari 2025 - 15:10 WIB

Razia Miras di Pamekasan, Polisi Sita Ratusan Botol Miras Berbagai Merek

Selasa, 11 Februari 2025 - 17:29 WIB

Polisi Pamekasan Tangkap Pencuri Toko Berkat Rekaman CCTV, Buru Satu Pelaku Lain

Selasa, 11 Februari 2025 - 17:18 WIB

Dari Dapur Gizi ke Sekolah: Makan Bergizi Gratis untuk Anak-Anak Sorong

Senin, 10 Februari 2025 - 22:21 WIB

Janji Pemberantasan Korupsi Kasat Reskrim Polres Sumenep Dipertanyakan

Berita Terbaru

Dok. LPJ PERTAMINA

Nasional

Fatwa MUI: Haram Hukumnya Orang Kaya Pakai Elpiji 3 Kg

Sabtu, 15 Feb 2025 - 03:05 WIB