Karanganyar, SuaraNet – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menegaskan komitmennya terhadap pengembangan pendidikan nasional melalui pelaksanaan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). Selama tiga bulan, mulai 1 September hingga 30 November 2024, tiga mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Pendidikan angkatan 2022 menjadi motor penggerak dalam program ini.
Sonata Al Fatiqh, Khalimatus Sya’diyah, dan Hesty Melani, mewakili satu-satunya program studi di Unesa yang lolos untuk melaksanakan PKKM tahun ini. Inisiatif yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini bertujuan mengasah keterampilan mahasiswa melalui pengabdian nyata kepada masyarakat.
Pelaksanaan PKKM di Desa Pereng, Karanganyar, difokuskan pada kategori Eksistensi Kompetisi Mahasiswa Membangun Desa (EKM2D). Tiga sekolah dasar, yakni SD Negeri 01, SD Negeri 02, dan SD Negeri 03, menjadi lokasi program yang dirancang untuk mendukung kegiatan belajar mengajar (KBM).
Salah satu gebrakan yang diperkenalkan adalah Program Literasi Anak Terampil (LENTERA). Program ini bertujuan meningkatkan minat baca dan kemampuan literasi siswa melalui berbagai kegiatan kreatif. Mahasiswa mendirikan pojok baca yang nyaman dan atraktif di setiap sekolah, dilengkapi dengan lomba desain pojok baca untuk merangsang kreativitas siswa.
Selain itu, mereka mengadakan kegiatan membaca buku pagi hari, di mana siswa diminta menceritakan kembali isi bacaan untuk melatih kemampuan komunikasi dan pemahaman materi. Bagi siswa yang mengalami kesulitan membaca, tim membuka sesi belajar bersama setelah sholat dhuha, memberikan pendampingan khusus.
Tidak hanya fokus pada literasi, tim PKKM juga membantu pengelolaan administrasi sekolah, seperti pengelolaan buku induk siswa. Pendampingan ini memberikan solusi praktis atas kendala administratif yang sering dihadapi sekolah di daerah terpencil.
Sonata Al Fatiqh, salah satu peserta program, mengungkapkan bahwa pengalaman ini memberikan pelajaran berharga.
“Kami sangat bersyukur dapat berkontribusi di Desa Pereng. Sambutan masyarakat dan antusiasme siswa menjadi energi positif bagi kami,” ujarnya kepada SuaraNet (30/11).
Kepala SD Negeri 01 Pereng turut mengapresiasi inisiatif kegiatan tersebut.
“Program ini sangat bermanfaat. Banyak siswa yang semakin antusias belajar, terutama dengan metode yang diterapkan. Bantuan administrasi juga sangat membantu kami. Semoga pengalaman ini membawa manfaat jangka panjang,” tuturnya.
Tim PKKM Unesa berharap program ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat. Keberhasilan ini diharapkan membawa dampak positif berkelanjutan, tidak hanya untuk Desa Pereng, tetapi juga sebagai model transformasi pendidikan di Indonesia.
Penulis : Mosdalifah
Editor : Fahrur Rozi